Polisi dan Kemenhub Kian Gencar Sosialisasi Kanalisasi Jalur Puncak
"Tidak perlu pagi hari. Karena setiap saat ada jalur naik dan turunnya. Hanya berbeda penggunaan lajur saja. Kalau pagi hari, dipastikan dua lajur digunakan untuk naik dan satu turun. Kemudian sore hari sebaliknya," kata Joni.
Polres Bogor dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, mensosialisasikan penerapan sistem 2-1 (kanalisasi) di Jalan Raya Puncak, Bogor, langsung kepada pengguna kendaraan dengan membagikan brosur mengenai sistem anyar ini, Sabtu (12/10/2019).
Dalam sosialisasi ini, Kapolres Bogor AKBP M Joni mengimbau pengendara yang hendak ke Puncak, jangan terpaku untuk tiba pada pagi hari pada 27 Oktober atau saat kanalisasi diujicobakan.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa saja tempat wisata yang ada di Puncak Bogor? Di wisata Puncak Bogor, Anda bisa menemukan berbagai tempat wisata yang populer, indah, dan wajib dikunjungi. Mulai dari taman bunga yang megah, kebun teh yang hijau, air terjun yang segar, hingga taman safari yang seru.
-
Apa saja yang bisa dilakukan di Puncak Bogor? Di sini, Anda bisa menikmati suasana alam yang sejuk, hijau, dan indah, serta berbagai macam aktivitas yang seru dan menyenangkan. Mulai dari bermain air di taman wisata, melihat bunga-bunga cantik di kebun raya, menyusuri sungai dan air terjun, sampai berpetualang di taman safari, ada banyak pilihan tempat wisata di Puncak Bogor yang populer dan menarik.
-
Di mana lokasi Makam Jerman yang berada di Bogor? Komplek Makam itu terletak di kawasan Megamendung, Ciawi, Bogor.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
"Tidak perlu pagi hari. Karena setiap saat ada jalur naik dan turunnya. Hanya berbeda penggunaan lajur saja. Kalau pagi hari, dipastikan dua lajur digunakan untuk naik dan satu turun. Kemudian sore hari sebaliknya," kata Joni.
Dia juga menjelaskan, jika sistem rekayasa lalu lintas ini berjalan efektif. Maka ke depan akan menjadi permanen menggantikan sistem buka tutup yang selama ini diterapkan di Jalan Raya Puncak.
"Makanya kan nanti dievaluasi. Dibicarakan lagi. Kalau pun nantinya kendaraan terlalu padat dan tidak bisa bergerak kita akan terapkan kembali sistem one way, agar kemacetan terurai," kata dia.
Macet Tidak Hilang
Uji coba kanalisasi, akan diberlakukan hanya akhir pekan, yakni 27 Oktober dan 3 November 2019. Bukan untuk mengurai kemacetan, tapi untuk memberi aksesibilitas lebih kepada masyarakat sekitar, yang selama ini terganggu.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengungkapkan, pada prinsipnya sistem 2-1 merupakan opsi jalan keluar terhadap keluhan masyarakat setempat yang selama ini terganggu aktifitas karena sistem buka tutup di Jalur Puncak.
"Kebijakan rekayasa lalu-lintas sistem 2-1 ini dirumuskan dengan mengakomodir aspirasi masyarakat sekitar Puncak yang kemudian setelah dilakukan kajian dan simulasi pantas untuk diujicobakan," jelasnya.
Menurut Bambang Prihartono Sistem 2-1 ini merupakan salah satu langkah jangka pendek penataan transportasi di jalur puncak. Keberhasilan implementasi dari rekayasa lalu-lintas ini sangat tergantung pada partisipasi publik dan semua pihak.
Selanjutnya Bambang Prihartono juga mengatakan bahwa masyarakat di luar Kawasan Puncak yang menikmati liburan di Puncak dengan kendaraan pribadi, harus menerima dan memahami jika pada waktu pelaksanaan uji coba sistem 2-1 nanti laju kendaraan mereka tetap menemui antrean panjang.
"Saat ini daya dukung jalan di kawasan Puncak telah melampaui kapasitas, menurut data dari Pemkab Bogor, setiap akhir pekan setidaknya terdapat 19 ribu kendaraan berada maupun melintas di Jalur Puncak. Dengan kendaraan sejumlah itu, manajemen rekayasa lalu lintas apapun yang diupayakan tidak akan sepenuhnya menghilangkan kemacetan," jelas Bambang.
Salah satu pengendara mobil yang hendak berwisata ke kawasan Gunung Mas, Suryadi (44) merasa, dengan sistem anyar ini, waktu tempuh yang dibutuhkan untuk ke sejumlah lokasi wisata, akan semakin lama.
"Kayak ke Taman Safari, sudah one way saja butuh sekitar 3 jam dari keluar Tol Ciawi. Apalagi ini cuma dua lajur. Pasti lebih lama sampainya," kata warga Kecamatan Sukaraja ini.
Baca juga:
Mulai 27 Oktober Diterapkan Sistem 2-1 di Jalur Puncak, Ini Jam Pemberlakuannya
Kanalisasi Jalur Puncak Berlaku Setiap Akhir Pekan
Kurangi Kemacetan Jalur Puncak, Polisi Berlakukan Kanalisasi Mulai 27 Oktober
Tekan Macet Puncak, Kini Ada Bus Rute Blok M-Taman Safari
Urai Macet di Puncak Bogor, BPTJ Pertimbangkan Opsi Selain LRT
Polres Bogor Siapkan Alternatif Pengganti One Way di Jalur Puncak