Polisi gadungan tipu pacar dan sang kakak Rp 52 juta
Pelaku menjanjikan kakak pacar diterima sebagai anggota TNI.
Febri Hadi (23) nekat menipu pacarnya bernama Sari dan kakak sang pacar, Doni. Modus yang digunakan Febri dengan mengaku sebagai anggota polisi berpangkat Bripka dan bertugas di Polda Riau. Febri berhasil menguras uang korban Rp 52 juta dengan alasan sebagai pelicin untuk meluluskan Doni sebagai anggota TNI.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com mengatakan, Doni merasa telah tertipu atas ulah Febri sebagai polisi gadungan, korban pun melaporkan kasus yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polsek Kampar Kiri.
"Pelaku FH sudah kita tangkap, atas kasus penipuan dengan iming-iming menjanjikan korban untuk menjadi seorang anggota TNI. Dalam aksinya, pelaku FH juga mengaku polisi, padahal gadungan," ujar Guntur, Jumat (30/10).
Guna pengusutan dan pemeriksaan lebih lanjut, hingga kini penyidik Polsek Kampar Kiri masih memeriksa pelaku secara intensif.
"Diduga, pelaku juga pernah melakukan aksi serupa di tempat kejadian perkara yang berbeda. Untuk itu, penyidik masih terus mengembangkan kasus dan penangkapan pelaku," kata Guntur.
Dari keterangan korban, kasus penipuan tersebut berawal dari adanya hubungan asmara antara adik korban dengan pelaku sejak bulan Juni 2015. Sejak adanya hubungan adik korban yang bernama Sari itu, pelaku sering datang ke rumah korban yang di Kelurahan Lipat Kain, kabupaten Kampar.
Kepada Sari dan keluarganya, Febri mengaku seorang anggota polisi berpangkat Bripka dan bertugas di Mapolda Riau. Bahkan kepada Doni, Febri mengaku dapat meluluskannya untuk menjadi seorang anggota TNI dengan syarat membayar uang pelicin senilai Rp 52 juta agar korban lulus tes.
Percaya begitu saja, Doni dan keluarganya menyerahkan uang sesuai yang diminta pelaku. Setelah ditunggu-tunggu, korban tak juga kunjung dipanggil dan diketahui kalau korban tidak lulus menjadi calon anggota TNI.
"Saat ini pelaku sedang kita periksa secara intensif guna proses hukum selanjutnya. Korban dan keluarganya sudah memberikan keterangan atas kasus ini," pungkas Guntur.