Polisi gelar operasi zebra 1-14 November di lokasi rawan macet
Royke menyebut pelanggaran dalam berlalu lintas berpotensi kecelakaan. Yang berpotensi kecelakaan seperti melawan arus, menerobos lampu merah, berboncengan lebih, bermuatan lebih, tak memakai helm (pelindung kepala) dan juga tak memakai safety belt.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan gelar pasukan untuk mempersiapkan petugas dalam kegiatan Operasi Zebra tahun 2017 di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan dalam berlalu lintas sampai menyebabkan meninggal dunia.
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan bahwa operasi zebra ini juga untuk meningkatkan disiplin masyarakat agar berlalu lintas dengan baik. Untuk pelanggarannya sendiri juga dapat ditekankan agar kepastian hukum lebih terjamin dan menimbulkan kepercayaan terhadap masyarakat.
"Untuk langkah implementasinya sendiri tentunya anggota Polantas melaksanakan operasi ini benar tepat sasaran sebagaimana kita berikan pelanggaran tertentu saja fokus disitu," kata Royke di Kantor NTMC Polri, Jakarta Timur, Rabu (1/11).
Lebih lanjut, Royke menyebut pelanggaran dalam berlalu lintas berpotensi kecelakaan. Yang berpotensi kecelakaan seperti melawan arus, menerobos lampu merah, berboncengan lebih, bermuatan lebih, tak memakai helm (pelindung kepala) dan juga tak memakai safety belt.
"Kemudian pelanggaran menonjol lainnya seperti sekarang kan lagi marak kendaraan pribadi memakai rotator, strobo, sirine. Itu kami fokuskan," sebutnya.
Dalam melakukan operasi zebra ini juga Royke tak ingin anggotanya untuk berbuat secara arogan dan tak menjadi penguasa. Justru yang harus dilakukan dalam operasi zebra tahun ini, bawahannya harus bersifat santun kepada para pengendara.
"Kemudian anggota juga dalam melakukan tindakan harus santun, tidak boleh arogan, tidak mentang-mentang dan sok kuasa. Kemudian menghindari terjadi kongkalikong dijalan, pelanggar tidak boleh mempengaruhi polisi dan polisi tidak boleh mempengaruhi pelanggar untuk bermain mata sehingga suap menyuap itu dihindari," ujarnya.
"Karena operasi zebra ini diawasi oleh Propam dan masyarakat juga mengawasi. Dan kami harapkan agar operasi zebra lebih sempurna," tambahnya.
Dalam operasi zebra tahun ini juga diturunkan hampir 1000 personel di setiap Polda, yang karena memang operasi ini diberlakukan di seluruh penjuru Indonesia. Dan operasi zebra ini, nantinya anggotanya itu akan ditempatkan di tempat-tempat yang rawan kecelakaan.
"Kalau Polda Jawa bisa satu Polda bisa seribu sampai dua ribu orang. Ini serentak dari Sabang sampai Merauke. Dan yang jelas operasi zebra ini di tempat yang rawan kecelakaan tinggi dan rawan kemacetan," tandasnya.
Untuk operasi zebra serentak ini dilakukan mulai dari 1 November 2017 hingga sampai 14 November 2017. Dan masyarakat diharapkan agar tertib dalam berlalu lintas agar untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.