Polisi kejar penyebar hoaks adopsi anak korban gempa Palu di Makassar
Kepala Sekolah TK Akar Panrita Mammisata, Fitriana Basira menegaskan kabar adopsi anak tersebut tidak benar.
Warga dari berbagai wilayah di Sulsel berbondong-bondong mendatangi TK Akar Panrita Mammisata di Jalan Kirab Remaja, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Minggu (7/10). Mereka bermaksud mengadopsi anak-anak korban bencana gempa dan tsunami Sulteng yang ditampung di sekolah tersebut.
Yanti (40), warga Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa sengaja datang bersama suaminya, Rustam ke tempat pengungsian itu demi mendapatkan seorang bayi asal Sulawesi Tengah itu. "Sudah 13 tahun berumah tangga tapi belum punya anak. Datang ke sini cari yang masih bayi atau yang balita usia dua atau tiga tahun," tutur Yanti sumringah.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Sebelum tiba di gedung TK Akar Panrita Mamminasata itu, kata Yanti, dia mencari anak-anak pengungsi di RSUP Wahidin Sudirohusodo dan dapat kabar kalau anak-anak pengungsi banyak ditampung di TK ini. Namun setiba di tempat pengungsian itu, ternyata kabar tawaran adopsi anak itu tidak benar adanya.
Ditanya soal prosedur mengadopsi anak, Yanti dan Rustam suaminya mengaku sama sekali tidak tahu prosedur dan syaratnya.
"Oh harus ada izin dari Dinas Sosial yah. Saya juga tidak tahu kalau harus melalui pengadilan tapi saya siap kalau ada prosedur seperti prosedurnya. Saya dan suami siap ikuti proses," ujarnya antusias.
Hal yang sama juga disampaikan salah seorang ibu asal Kabupaten Jeneponto tapi enggan menyebut namanya. Dia datang menemani kakak iparnya yang berminat adopsi anak perempuan.
"Saya temani saja ipar. Tadi pagi kami ke Rumah Sakit Haji lalu ke Rumah Sakit Bhayangkara mencari anak pengungsi yang bisa diadopsi. Terus informasinya ada di tempat pengungsian ini tapi ternyata soal adopsi itu tidak benar," tuturnya seraya menambahkan, kabar soal adopsi itu dapat dari tetangga.
Kepala Sekolah TK Akar Panrita Mammisata, Fitriana Basira menegaskan kabar adopsi anak tersebut tidak benar.
Untuk meredam isu hoaks tersebut, Wakapolrestabes Makassar, AKBP Hotman CF Sirait memerintahkan satuan Reskrim Polrestabes Makassar melakukan langkah-langkah penyelidikan terhadap nomor telepon atas nama Ibu Ilmi yang tertera di medsos soal tawaran 100 anak-anak pengungsi untuk diadopsi.
"Ibu Ilmi ini sudah masukkan laporan ke Polrestabes Makassar karena merasa dirugikan oleh pelaku yang memposting dan memviralkan soal tawaran adopsi 100 anak pengungsi itu mencatut nama dan nomor ponselnya," kata Hotman.
Namun, kata Hotman lagi, pelaku yang memposting dan memviralkan kabar hoaks itu belum ditemukan hingga hari ini, Minggu, (7/10). Dijelaskan kalau pihaknya masih menelusurinya dengan menggunakan nomor ponsel Ibu Ilmi, warga Makassar yang merasa dirugikan karena nama dan nomor ponselnya telah dicatut oleh pelaku.
Baca juga:
Ratusan warga Makassar termakan kabar hoaks adopsi anak korban gempa Palu
5 Isu hoax di tengah bencana gempa, jangan percaya
LIPI pastikan prediksi soal gempa besar di Pulau Jawa hoaks
Tim SAR temukan 3 jasad di Balaroa Palu, satu di antaranya tanpa kepala
Aktivitas mulai normal, warga Palu diimbau untuk tertib lalu lintas
4 Cosplayer hibur anak-anak pengungsi asal Sulteng di Makassar