Polisi Kembali ke Desa Wadas: Dampingi Tim BPN Lakukan Pengukuran Lahan
Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) melanjutkan pengukuran lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Kamis (10/2). Polisi kembali melakukan pendampingan.
Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) melanjutkan pengukuran lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Kamis (10/2). Polisi kembali melakukan pendampingan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyebut situasi di Desa Wadas sudah kondusif.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Apa yang dilakukan warga Desa Mliwis saat Nyadran? Ratusan warga di sana berkumpul dan makan bersama di area makam leluhur. (Foto: YouTube Liputan6) Tradisi berkumpul bersama itu sudah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Mereka berkumpul di kompleks dengan membawa berbagai jenis makanan seperti jajanan pasar, kuliner tradisional, hingga ingkung ayam jago yang dibawa menggunakan tenong, sebuah tempat makan yang terbuat dari anyaman bambu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
"Situasi berjalan norma dan kondusif. Petugas tetap siaga untuk mendampingi Tim Kanwil BPN Jateng yang melakukan pengukuran," kata Iqbal dalam siaran pers di Semarang. Seperti dilansir Antara.
Dia menyebutkan, dari ratusan bidang lahan yang harus diukur, saat ini tinggal menyisakan sekitar 50 bidang. Menurutnya, berdasarkan perkembangan kondisi saat ini, maka pengukuran akan dapat diselesaikan pada hari ini (Kamis).
Pengukuran lahan hanya milik warga yang sudah menyetujui rencana pembangunan bendungan tersebut berjalan sesuai dengan jadwal.
Selain mendampingi Tim Kanwil BPN Jateng, Polisi juga menggelar bakti sosial untuk masyarakat Desa Wadas berupa pembagian paket bahan kebutuhan pokok.
Iqbal menyebutkan situasi di Desa Wadas saat ini bertolak belakang dengan kabar yang beredar di sejumlah akun media sosial.
Pemerintah Restui Kelanjutan Pengukuran Lahan
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, kegiatan pengukuran dan pengukuran tanah di Desa Wadas, Purworejo akan tetap dilakukan. Dia menjelaskan, nantinya dilakukan dengan pengamanan dan pendekatan kepada warga yang menolak.
"Kegiatan pengukuran tanah dari kanwil BPN Jawa Tengah akan tetap dilanjutkan, akan tetap dilanjutkan dengan pendampingan pengamanan yang terukur melalui pendekatan persuasif, dan dialogis," katanya dalam konferensi pers, Kamis (9/2).
Dia menuturkan rancangan pembangunan Bendungan Bener adalah salah satu program proyek strategis nasional (PNS). Bangunan itu sudah dimulai pada 2013 dan dibangun di lahan sawah sekitar 15.000 hektar.
"Untuk pengadaan sumber air baku, sumber listrik. Jadi bendungan ini pada dasarnya untuk kepentingan rakyat, khususnya masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya dan ini sudah dimulai 2013," bebernya.
Dia mengklaim sebagai warga di sana sudah menyetujui dilakukan penambangan batu andesit untuk keperluan pembangunan bendungan tersebut. Tapi sebagian lain masih belum setuju.
"Karena itu penambangan dan waduk itu lancar dan tentu didukung oleh masyarakat, Gubernur Jawa Tengah akan melakukan dialog dengan warga Desa Wadas yang masih menolak rencana penambangan dengan difasilitasi oleh komnas HAM," bebernya.
(mdk/noe)