Polisi Kembali Temukan 2 Jenazah, Korban Dukun Penggandaan Uang jadi 12 Orang
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi M. Iqbal Alqudusy menyebut total korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet sebanyak 12 orang.
Polres Banjarnegara kembali menemukan dua jenazah korban pembunuhan berencana dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet (45) di Banjarnegara, Jawa Tengah. Temuan ini berdasarkan hasil pencarian Polres Banjarnegara bersama sukarelawan dan warga.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi M. Iqbal Alqudusy menyebut total korban pembunuhan yang dilakukan oleh Slamet sebanyak 12 orang.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana kekuatan sebuah mata uang diukur? Namun, kekuatan sebuah mata uang sebenarnya dapat diukur melalui daya belinya terhadap barang, jasa, atau mata uang lainnya.
"Total 12 jenazah," kata Iqbal, dilansir dari Antara, Selasa (4/4).
Sembilan Jenazah Dimakamkan
Kanit III Satreskrim Polres Banjarnegara Iptu Imam Sanyoto mengatakan, sembilan korban pembunuhan berencana Slamet dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Sembilan jenazah itu telah menjalani autopsi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan belum diketahui identitasnya.
Usai autopsi, jenazah diserahkan Kanit III Satreskrim Polres Banjarnegara Iptu Imam Sanyoto kepada Pemerintah Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, untuk dimakamkan di tempat pemakaman desa setempat.
"Jenazah tanpa identitas ini terdiri atas tiga orang perempuan dan enam orang laki-laki," kata Imam Sanyoto, Selasa (4/4).
Setelah diserahkan kepada Pemdes Balun, sembilan jenazah itu dimakamkan dalam tiga liang lahat yang telah disiapkan.
Terpisah, Kepala Polres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Yulianto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Slamet mengaku membunuh 10 orang sejak 2020. Namun Slamet mengaku lupa nama-nama korbannya.
"Ini sesuai dengan jumlah jenazah yang kami temukan (hingga 3 April)," kata Imam Sanyoto.
Dari 10 jenazah korban pembunuhan itu, satu sudah teridentifikasi sebagai PO, warga Sukabumi, Jawa Barat. Jenazah telah dijemput keluarganya pada Senin (3/4) malam.
Awal Mula Kasus Pembunuhan Terungkap
Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet itu terungkap berkat laporan GE yang merupakan anak salah seorang korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.
Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL (adik dari GE) pada 24 Maret 2023 yang mengabarkan jika PO sedang di rumah Slamet.
Selain itu, PO juga berpesan jika sampai hari Minggu, 26 Maret 2023, dirinya tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Slamet dengan didampingi aparat kepolisian.
Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak yang menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu, 1 April 2023.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potassium sianida). Hal itu dilakukan karena Slamet kesal ditagih terus-menerus oleh korban.
Dalam kasus ini, tersangka Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.
(mdk/tin)