Polisi korban bom buku bangkit, kini jadi Kapolres Aceh Tengah
Bom buku membuat Kompol Dodi terluka. Telapak tangan kirinya hancur.
Teror bom buku pada 2011 terjadi dibeberapa lokasi, salah satunya di sekretariat JIL Utan Kayu, Jakarta Timur. Polisi yang mendapat laporan dengan cekatan mendatangi lokasi.
Saat itu Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan pada 15 Maret 2011, sekitar pukul 12.30 WIB, sudah di lokasi kejadian. Dodi berinisiatif membuka paket tersebut dengan pisau cutter.
Nahas bagi Dodi ternyata paket berisi bom dan meledak sekitar pukul 16.00 WIB. Dodi pun terluka. Telapak tangan kirinya hancur.
Sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama beberapa hari, Dodi pun kembali ke rumah. Namun kehidupan tidak sama lagi. Dia harus mendapat bantuan dari keluarga untuk menjalankan aktivitas yang menggunakan tangan kiri.
Tak mau berlama-lama dirundung duka, Dodi kemudian bangkit lagi. Lulusan Akpol 1995 itu mendapat dukungan keluarga dan jajaran kepolisian. Dia kini sudah menjadi Kapolres di Aceh Tengah dengan pangkat AKBP. Kejadian lima tahun lalu membuatnya semakin bersemangat membantu masyarakat. Keimanannya semakin meningkat.
"Sampai saat ini tidak ada sesuatu pun yang menjadi hambatan di dalam menjalankan tugas dengan segala kekurangan dan kelemahan saya, baik secara fisik yang saya alami. Tapi justru banyak improvisasi dan semangat kita dalam menjalankan tugas yang berangkat dari segala kekurangan," demikian dilansir dari akun Facebook Humas Polri, Selasa (9/2).