Polisi pastikan pria bawa pisau diamankan di Daan Mogot bukan teroris
Kepada polisi, HS mengaku membawa senjata tajam untuk menjaga diri.
Seorang pria berinisial HS (57) diamankan petugas Satpas SIM Polda Metro Jaya Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (15/5) malam. HS awalnya dicurigai karena tingkah lakunya mencurigakan. Setelah digeledah yang bersangkutan membuang tasnya. Saat dicek, tas ternyata berisi senjata tajam berupa pisau badik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pria tersebut tak berkaitan dengan aksi terorisme. Kepada polisi, HS mengaku membawa senjata tajam untuk menjaga diri.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Mengapa Tangga Seratus dibangun? Usut punya usut, dalam proses pembangunan Tangga Seratus itu sempat menimbulkan korban jiwa akibat kerja paksa yang diterapkan oleh pemerintah Belanda.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata sedih terpendam? "Kata-kata sedih terpendam mewakili rasa kesedihan seseorang. Kesedihan yang dirasakan oleh seseorang memang adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kata-kata sedih terpendam kerap kali muncul pada momen refleksi pribadi, saat merenungkan pengalaman pahit atau bahkan kehilangan yang kita alami. Namun perlu diketahui, menyimpan rasa sedih dalam hati bisa bedampak pada kondisi emosional sehingga membuat Anda merasa terisolasi dan terjebak dalam perasaan yang sulit diungkap."
"Enggak ada (hubungan dengan teroris), cuma seseorang sedang membawa senjata tajam," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/5).
Argo menjelaskan tujuan HS ke kantor polisi untuk membuat Surat Izin Mengemudi (SIM). Sembari menunggu HS sempat tidur di dalam Masjid Al-Amanah Daan Mogot. Namun petugas melihatnya curiga dan segera menginterogasi.
"Akan mencari SIM. Karena sudah sore, dia tidur di masjid. (HS bawa tas) dicari oleh anggota ditemukan lah pisau. Pisau itu mirip atau kayu untuk kerangka seperti pistol. Dia buang (tasnya) mungkin karena takut," tuturnya.
Lanjut dia, HS yang kelahiran Malang ini tinggal di kawasan Kebayoran lama, Jakarta Selatan. Saat ini, yang bersangkutan masih diamankan. Argo menjelaskan kejadian HS tak berkaitan dengan aksi teror bom di Mapolda Riau yang pagi ini terjadi maupun dengan teror bum bunuh diri yang terjadi di Surabaya.
"Enggak ada (sama Riau). Silakan masyarakat beraktivitas seperti biasa. Polisi dan TNI akan lakukan patroli," ujarnya.
Baca juga:
Buang pisau saat digeledah, pengunjung Satpas SIM Daan Mogot ditangkap
Geledah pengendara Fortuner, polisi temukan kartu Perbakin
4 Pedang legendaris yang jadi perbincangan dunia
Mabes Polri perintahkan pasukan gelar razia senjata tajam
Bawa sajam ke PN Medan, 2 pengunjung diamankan