Polisi-polisi ini pakai pistol untuk tembak istri dan bunuh diri
Gara-gara cekcok urusan rumah tangga, anggota polisi di Riau tembak istrinya di halaman rumah.
Polisi memiliki kewajiban melindungi masyarakat. Karena tugas itulah, anggota korps Bhayangkara dilengkapi dengan berbagai alat pendukung, termasuk senjata api.
Tetapi tidak semuanya polisi patuh pada ketentuan penggunaan senjata api. Sering kali pemakaian senjata api disalahgunakan.
Seperti yang terjadi dalam kasus berikut, bukannya menembak penjahat, polisi-polisi ini malah menggunakan pistol untuk membunuh orang-orang terdekat, bahkan dirinya sendiri.
Berikut penelusuran merdeka.com:
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Polisi tembak istri di halaman rumah
Gara-gara cekcok masalah rumah tangga, seorang anggota polisi di Riau inisial Bripka SM nekat menembak istrinya Risma, hingga tewas di halaman rumahnya, Senin (19/10) pagi. Setelah membunuh, anggota Polres Rokan Hulu (Rohul) tersebut kabur dari lokasi.
"Tadi sekitar pukul 11.00 WIB, warga sekitar rumahnya, menemukan Risma dalam posisi tergeletak di halaman rumah. Saat itu Risma sudah dalam kondisi tak bernyawa dan mengeluarkan darah di bagian perutnya," ujar Kapolres Rokan Hulu, Pitoyo Agung saat dihubungi merdeka.com.
Saat ditemukan warga, Risma berlumuran darah akibat luka tembak dari senjata suaminya.
"Korban ditemukan di teras rumahnya, dan sudah meninggal dunia. Kita juga menemukan proyektil peluru dari senjata api revolver," kata Pitoyo.
Bripka SM tercatat tengah melaksanakan dinas PAM Bank Mandiri dengan menggunakan senjata api pendek revolver.
"Namun saat kita lacak ke sana, dia sudah tidak ada dan mungkin telah melarikan diri. Kita masih melakukan pengejaran terhadap dia," pungkas Pitoyo.
Polisi tembak istri gara-gara WIL
Anggota Kepolisian Resor Donggala Brigadir Hendra jadi tersangka lantaran menembak istrinya hingga tewas. Pangkal permasalahan istri tak terima pelaku memiliki wanita lain. Sehingga terjadi pertengkaran dan berujung pada tertembaknya perut dan menembus lengan korban.
"Hendra diduga menembak istrinya saat terjadi perebutan pistol. Dia diduga juga lalai menyimpan senjatanya sehingga terjadi kematian," kata Kadiv Humas Polda Sulawesi Tengah saat itu Kompol Rostin Tumaloto. Seperti dikutip Antara.
Selama proses penyidikan, petugas juga telah menyita barang bukti berupa pistol, sebuah selongsong peluru kaliber 38 mm, empat butir amunisi kaliber 38 mm, seprei, dan bercak darah.
Wanita diduga selingkuhan Hendra juga telah diperiksa polisi. Korban Aknir sendiri mengalami luka tembak di perut dan tembus ke lengan.
Insiden penembakan itu terjadi sekitar pukul 18.15 WITA di rumah korban di Perumahan Himalaya Garden, Kelurahan Tinggede, Kabupaten Sigi.
Kedua pasangan suami istri itu awalnya keluar rumah naik sepeda motor sekitar pukul 17.00 WITA. Menjelang magrib, mereka pulang dan baring-baring di kamar sambil menunggu saat berbuka puasa hingga akhirnya terjadi pertengkaran yang berujung maut.
Dari hasil penyidikan, Hendra dinilai secara sengaja atau lalai melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang, seperti yang diatur dalam pasal 338 KUHP dan 359 KUHP.
Polisi tembak kepala sendiri di ruang Provost
Anggota Provost Polsek Manggala, Makassar, Brigadir Polisi Arifin (40) menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri. Diduga Arifin melakukan hal tersebut karena mengalami stres.
Sejumlah saksi mata mengungkapkan setelah mengikuti apel pagi, Arifin masuk ke ruang Provost dan menguncinya. Beberapa saat kemudian terdengar suara letusan dari dalam ruangan tersebut sekitar pukul 07.50 WITA.
"Kami mendengar adanya bunyi letusan senjata api, kemudian mencari suara tersebut yang berada di ruangan almarhum, pintu terpaksa dibuka paksa dan korban ditemukan sudah tidak bernyawa," kata Kanit Provost Polsek Manggala Aiptu Salam, seperti dilansir Antara, Sabtu (4/3).
Saat ditemukan pukul 10.00 WITA, korban dalam kondisi sedang terbaring di kursi dan mengalami luka tembak di kepala sebelah kanan, serta ditemukan pula pistol yang tidak jauh dari mayat.
"Almarhum langsung kami larikan ke Rumah Sakit Bayangkara untuk dilakukan perawatan. Kami belum tahu apa motif penembakan diri itu," kata Salam.
Saat dikonfirmasi, Kepala Polisi Sektor Manggala Komisaris Polisi, Akbar Setiawan, membenarkan kejadian itu dan tidak mengetahui motif apa yang melatarbelakangi aksi bunuh diri tersebut.
"Selama saya menjabat, almarhum tidak ada keterlibatan perselisihan dengan rekan-rekannya. Sepanjang pengetahuan saya almarhum itu orangnya penyabar dan pendiam. Saat kejadian itu hanya dirinya di dalam ruangan," tutur Akbar.
Polisi bunuh diri usai tembak teman
Dua polisi tewas dalam insiden berdarah di Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumut, Rabu, (29/4). Seorang di antaranya menembak mati rekannya lalu bunuh diri.
Informasi dihimpun, penembakan dilakukan Briptu S Sugiro terhadap Brigadir Dedi Sofyan (37). Keduanya personel Polisi Air Polda Sumut di Pantai Cermin.
Sebelum kejadian, Sugiro diketahui datang ke kediaman Dedi di Jalan Karya, Gg Mesjid, lingkungan VI, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbauangan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, sekitar pukul 11.30 sampai jam 12.00 WIB.
"Menurut keterangan Eka Kumala Sari, yang merupakan istri Dedi, Briptu Sugiro mendatangi rumah mereka dengan emosi sambil membawa senpi organik jenis SS1 V2," kata Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan.
Sugiro dan Dedi dilaporkan sempat bertengkar mulut di dapur. Tiba-tiba terdengar suara letusan. Belakangan diketahui Sugiro menembak dada dan kaki Dedi. Laki-laki itu tergeletak bersimbah darah.
"Waktu istrinya datang, Brigadir Dedi sudah tergeletak tak bernyawa di situ. Ada bekas tembakan di dada. Dia langsung memeluk suaminya," kata Nainggolan.
Melihat itu, Sugiro diduga panik. Warga Desa Jambur Pulo, Perbaungan ini kemudian menembak kepalanya sendiri hingga tewas di tempat.
Petugas Reskrim Polres Sergai kemudian datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka mengamankan senjata SS1 V2 dan 3 selongsong peluru. "Latar belakang belum diketahui, masih diselidiki," jelas Nainggolan.