Polisi Pukul Warga Mau Nyoblos di Nabire Berakhir Damai, Kapolres Minta Maaf
Kejadian pemukulan terhadap warga saat kegiatan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Nabire, Papua, pada Rabu (28/7) berakhir damai. Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus telah menyampaikan permohonan maaf.
Kejadian pemukulan terhadap warga saat kegiatan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Nabire, Papua, pada Rabu (28/7) berakhir damai. Kapolres Nabire AKBP Kariawan Barus telah menyampaikan permohonan maaf.
Dalam video yang beredar, korban terlihat mengalami tindakan pemukulan oleh polisi saat diamankan ke mobil truk milik polisi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Dimana letak Papua Nugini? Terdapat Guinea, Papua Nugini atau Papua New Guinea, Guinea-Bissau, serta Equatorial Guinea sebagai negara-negara penyandang nama ini. Menariknya, berbeda dari tiga negara lain yang berada di Afrika Barat, Papua Nugini terdapat di wilayah Pasifik yang sangat jauh.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
"Lagi dipanggil pihak-pihak oleh Kapolres, tunggu ya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi, Rabu (28/7).
Dihubungi terpisah, Kapolres Kariawan Barus menyebut, korban Nicolas Mote (29) mengaku tidak mengalami luka ataupun benturan seperti yang nampak dalam video.
"Mari kira luruskan berita-berita yang ada supaya kita mendapatkan sumber yang benar dan saya ucapkan kepada semua penyelenggara PSU Nabire kita selenggarakan secara aman dan damai. Mari kita jaga tahapan pleno di tingkat TPS, pleno di tingkat Distrik dan terakhir pleno di tingkat Kabupaten," kata Barus.
Atas insiden itu, Kapolres menyampaikan permintaan maaf atas apa yang sudah dilakukan oleh anggotanya tersebut. Ia pun mengaku akan melakukan koreksi atas kejadian itu.
Barus mengungkapkan, sudah dilakukan mediasi antara anggotanya dengan Nicolas Mote di Mapolres Nabire. Perdamaian itu pun juga disaksikan sejumlah warga yang berada di Nabire.
"Kami tetap koreksi diri namun dari kami tetap koreksi diri bahwa ada perilaku tidak menyenangkan maupun aturan yang sebenarnya dilakukan anggota saya. Saya minta maaf," ujarnya.
Sementara itu, Nicolas Mote mengungkapkan peristiwa itu bermula saat dia bersuara keras kepada pihak penyelenggara PSU yang mempertanyakan keabsahannya dalam mencoblos. Karena teriakan itulah, membuat aparat mendekatinya
"Saya punya DPT yang dikeluarkan oleh KPU saya sudah siap mau bawa ke TPS untuk coblos dengan gunakan masker lengkap. Setelah saya coblos di TPS, di belakang itu mereka menilai saya kenapa bisa bawa undangan saja," ujar Mote.
"Saya menanyakan ke penyelenggara apakah aturan dijamin atau tidak begitu, karena suara keras akhirnya mobil pasukan tiba lalu di belakang penyelenggara itu mereka sebut ini (saya red) warga baru. Padahal saya sudah punya DPT dan tempat tinggal di situ," sambungnya.
Setelah memprotes pihak penyelenggara, ia pun langsung dibawa ke mobil oleh dua orang polisi. Namun, saat itu ia mengaku sempat berhenti sejenak karena ingin memberi handphone miliknya kepada istrinya.
Akan tetapi, dirinya ketika itu langsung didorong oleh petugas untuk menuju sebuah mobil atau truk. Saat akan masuk ke dalam truk itulah, ia terlihat sempat mendapatkan pukulan beberapa kali oleh salah seorang anggota polisi.
"Akhirnya mereka tahan saya dimasukkan di mobil. Ini kronologinya. Saya yang bicara masalahnya tidak apa-apa, saya akan naik jadi sekarang headphone saya kembalikan ke istri saya, jadi sudah waktu itu saya mau kasih namun keadaan dorong jadi tidak jadi. Begitu di atas mobil juga di dorong keadaan itu dari keamanan tanya juga, kenapa ribut-ribut," tuturnya.
Baca juga:
Kasau Janji Transparan soal Penanganan Dua Anggota Injak Kepala Warga di Merauke
Pria di Medan Ditangkap Polisi Usai Aniaya Driver Ojol, Alasannya Sepele
Kasau Ganti Danlanud dan Dansatpom Lanud JA Dimara Buntut Kasus Kekerasan di Merauke
Ingatkan Jaga Stabilitas di Papua, Ketua DPR Minta Aparat Jangan Pakai Kekerasan
Kesal Diomeli, Pria di OKU Siram Wajah Istri Pakai Air Mendidih Saat Tidur
Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Merauke, Mahfud Ingatkan Aparat Bertindak Humanis