Polisi Selidiki Modus Penculikan Anak Ditukar Beras di Makassar
Informasi dari korban penjual beras, pelaku menggunakan motor otomatik dengan ciri-ciri orangnya agak tinggi, dan kurus.
Jajaran Kepolisian Resor Kota Besar Makassar di Sulawesi Selatan, terus menyelidiki kasus penculikan anak dengan modus pelaku membawa korban ke toko kelontongan untuk ditukarkan beras dengan alasan akan kembali menjemput anak itu.
"Sudah dilaporkan kepada pimpinan agar mendapat atensi penyelidikan atas kasus ini," kata Bhayangkara Binkamtibmas Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Aipda Syarifuddin, Makassar, Rabu.
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
Kejadian itu, kata dia, berawal dari informasi masyarakat, kembali terjadi kasus anak ditukar dengan beras. Modus pelakunya, korban diiming-imingi uang untuk ikut naik di motornya dengan alasan jalan-jalan.
Korbannya seorang bocah laki-laki diperkirakan berusia 10 tahun ini dijemput pelaku di Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makasar. Pelaku kemudian berputar-putar membawa korban sambil mencari sasaran warung ataupun toko kelontong yang menjual beras.
Hingga akhirnya menemukan target warung di Jalan Pelita Raya, Kelurahan Ballaparang. Pelaku lalu menurunkan korban, selanjutnya mengambil beras dengan alasan lupa membawa uang dan akan kembali menjemput korban karena sebagai bentuk jaminan.
"Modusnya, sampai di warung dia (pelaku) pura-pura lupa bawa dompet, kemudian anak itu disimpan sebagai jaminan untuk dipercaya. Ada tiga karung beras dibawa pelaku," ungkap Syarifuddin.
Informasi dari korban penjual beras, pelaku menggunakan motor otomatik dengan ciri-ciri orangnya agak tinggi, dan kurus.
Kejadian ini merupakan kali ketiga di wilayah Kecamatan Rappocini. Modusnya, tega menukar anak kecil dengan beras maupun tabung gas atas jaminan korban dititip di warung itu.
Korban pemilik warung beras, Risnawati menceritakan, pelaku saat itu singgah dan mau membeli beras, dengan alasan ada acara pengantin tetapi lupa membawa uang. Selanjutnya mengambil beras satu karung 25 kilogram, dan kembali lagi mengambil dua karung 10 kilogram. Total pengambilan 35 kilogram beras.
"Alasannya, lupa ambil uang, jadi saya bilang jangan ambil semua, lalu dia bilang titip adikku dulu sebentar, nanti pulang diambil lagi disitu, kemudian pergi begitu saja," katanya.
Beberapa saat kemudian Risnawati baru sadar setelah anak ini menangis dan menanyakan, apakah itu kakaknya, korban mengatakan bukan, hanya dijemput pelaku di dekat rumahnya setelah dijanjikan diberi uang Rp15 ribu.
"Saya bilang ke dia (korban) itu kakakmu kah? dia bilang bukan, hanya dijanji saja uang, tapi uangnya tidak ada. Ada Rp500.000 kerugianku," katanya.
Korban akhirnya dipulangkan Bhayangkara Binkamtibmas setempat, setelah korban menyebut dimana berdomisili. Orangtua korban, Jufri (38) sempat cemas, anaknya belum pulang sejak bermain disekitar rumahnya pagi tadi, namun menjelang sore belum muncul.
Ia pun kaget setelah polisi membawa anaknya pulang ke rumah dan menceritakan perihal kejadian yang menimpa korban dibawa orang tidak dikenal dengan motor kemudian dititipkan di warung untuk ditukar beras.
"Sempat saya melapor di Kantor Polrestabes Makassar, anak saya hilang dan belum pulang. Nanti setelah polisi membawanya baru kami tenang, alhamdulillah selamat," ucapnya bersyukur sembari berterima kepada polisi yang membawa anaknya pulang.
Baca juga:
Diculik Orang Tidak Dikenal, Bocah di Makassar Ditukar dengan Tiga Karung Beras
CEK FAKTA: Hoaks, Kabar Anak Diculik dan Dijadikan Pengemis di Sidoarjo
CEK FAKTA: Tidak Benar Anak Diculik dengan Tangan Terborgol, Ini Faktanya
Misteri Hilangnya Balita 2 Tahun di Kampar
Pria Ini Berkendara 500 Ribu Kilometer Cari Anaknya yang Diculik, Begini Akhirnya
Bawa Kabur Anak di Bawah Umur, Pemuda Dicokok Polisi
Seorang Ayah di China Bertemu Putranya yang Diculik Setelah 24 Tahun Pencarian