Polisi selidiki penemuan mayat balita terkubur di area perkebunan
Polisi selidiki penemuan mayat balita terkubur di area perkebunan. Mayat balita itu diperkirakan telah dikubur selama tiga hari. Saat ditemukan, mayat balita itu mengenakan kaos dengan posisi tubuh terlentang, tinggi badan 80 sentimeter, dan berambut lurus.
Petugas Kepolisian Sektor Baturraden dan Kepolisian Resor Banyumas menyelidiki kasus penemuan mayat balita berusia sekitar dua tahun yang dikubur di kebun Dusun Munggangsari, Desa Karangsalam, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mayat balita berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga pada Selasa (13/12) petang.
"Mayat balita berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga kemarin sore (13/12), sekira pukul 17.00 WIB," kata Kepala Polsek Baturraden Ajun Komisaris Polisi Susanto di lokasi penemuan Dusun Munggangsari, Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Banyumas, seperti dilansir Antara, Kamis (15/12).
Menurut Susanto, mayat balita itu diperkirakan telah dikubur selama tiga hari. Saat ditemukan, mayat balita itu mengenakan kaos dengan posisi tubuh terlentang, tinggi badan 80 sentimeter, dan berambut lurus.
Dia menambahkan, mayat tersebut saat ini telah berada di Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, untuk diautopsi. Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari orang tua yang kehilangan anaknya.
"Sampai saat ini belum ada laporan ke Polsek. Namun dari Polsek akan mengupayakan agar kasus ini segera terungkap," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dusun Munggangsari Sisworo mengatakan gundukan tanah yang ditutupi kain jarit di dekat semak-semak tersebut sebenarnya sudah diketahui petani penggarap beberapa hari sebelum dibongkar, namun saat itu mereka tidak curiga.
Akan tetapi, katanya, pada Selasa (13/12) sore, beberapa petani penggarap dikejutkan oleh teriakan minta tolong sehingga mereka lari ketakutan karena selama ini hanya orang-orang itu saja yang berada di kebun.
Dia menjelaskan salah seorang warga bernama Sirun (34) datang ke rumah dan meminta untuk melapor ke Polsek Baturraden terkait dengan gundukan tanah di kebun dan teriakan minta tolong.
"Namun saya minta agar gundukan itu dibongkar dulu karena kalau lapor polisi harus jelas. Jangan-jangan isinya binatang atau apa," katanya.
Oleh karena itu, dia bersama warga segera membongkar gundukan tersebut dan ternyata di dalamnya terdapat sesosok mayat balita.
Baca juga:
Sebelum temukan kuburan balita, Sirun dengar suara minta tolong
Mayat balita ditemukan terkubur di area kebun Dusun Munggangsari
-
Kapan jembatan kaca di Banyumas pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Apa yang terjadi di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah. Insiden pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan seorang pengunjung meninggal dunia dan seorang lainnya terluka.
-
Kapan kejadian di jembatan kaca Wahana Wisata Banyumas terjadi? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
-
Bagaimana cara penambang di Banyumas mengumpulkan batu emas? Batu-batu yang dikumpulkan para penambang kemudian dimasukkan ke dalam karung lalu ditarik ke atas dengan tali kerek. Di atas, batu-batu tersebut dihancurkan secara manual menggunakan palu, lalu dimasukkan ke mesin penggiling untuk dihancurkan kembali sampai halus.
-
Bagaimana jembatan kaca di Banyumas bisa pecah? “Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 centimeter. Kemudian lebar sekitar 118 centimeter. Ini akan kami cek, kemudian hasil labfor-nya seperti apa, seharusnya itu dipasang dalam komposisi ukuran berapa, nanti akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli kontruksi yang kami datangkan.”