Polisi Selidiki Raibnya Saldo Rekening ASN Pemkab Klaten di Bank Jateng
KBO Satreskrim Polres Klaten, Eko Pujiyanto mengaku telah menerima laporan dari 4 korban atau nasabah bank terkait, yakni Y, TS, TT dan NPW. Keempat korban mengetahui saldo di rekening bank tersebut berkurang pada Selasa (7/9) kemarin, melalui grup bendahara kantor.
Polres Klaten menyelidiki raibnya saldo sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di rekening BPD Jateng (Bank Jateng). Sedikitnya 4 orang korban yang merupakan nasabah Bank Jateng telah melaporkan peristiwa tersebut ke Satreskrim Polres Klaten.
KBO Satreskrim Polres Klaten, Eko Pujiyanto mengaku telah menerima laporan dari 4 korban atau nasabah bank terkait, yakni Y, TS, TT dan NPW. Keempat korban mengetahui saldo di rekening bank tersebut berkurang pada Selasa (7/9) kemarin, melalui grup bendahara kantor.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
“Karena mereka bekerja di kantor-kantor. Mereka mengetahui melalui ATM e-banking bahwa untuk rekening bank BPD sudah berkurang. Sehingga mereka laporan kepada Satreskrim Polres Klaten,” katanya saaat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/9).
“Dari kejadian ini Polres Klaten masih melakukan pengembangan dengan melakukan penyelidikan dan olah TKP,” sambungnya.
Eko menyampaikan, dari keempat laporan tersebut, TKP semua berada di Samsat Kota Klaten yang lokasi ATM-nya berada di tepi jalan. Karena menerima laporan tersebut, pihaknya berupaya untuk melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan bank. Koordinasi perlu dilakukan karena pihak bank bersangkutan yang bisa menjelaskan.
“Diketahui memang tanggal 7, namun transaksi warga ini kan berbeda-beda. Ada yang awal September, ada yang bulan Agustus. Sehingga yang bisa menjelaskan nanti bank. Kita berkoordinasi dengan bank untuk pendalaman laporan pengaduan dari warga masyarakat,” tandasnya.
Terkait jumlah kerugian, Eko menyebut, bervariasi. Ada yang Rp 71 juta, Rp 11 juta, Rp 182 juta. Para korban rata-rata ASN.
“Prinsipnya adalah, kerugiannya puluhan juta. Saat ketahuan itu rekening tinggal sedikit, tinggal sisanya saja. Tidak tahu kapan mengambilnya, dan tidak tahu kapan bertransaksi dengan bank. Dari 4 pelapor ini pernah melakukan transaksi di ATM Samsat Kota Klaten,” tutupnya.
Baca juga:
Saldo Sejumlah ASN Pemkab Klaten di Bank Jateng Diduga Raib
PNS di Tapanuli Utara Ditangkap Polisi saat Gunakan Sabu
BKN: Usulan Kenaikan Pangkat PNS Diterima Paling Lambat 31 Agustus 2021
BP Tapera Siap Cairkan Dana Taperum PNS Rp229 Miliar untuk 48.065 Penerima
Masih CPNS, ini Penyebab di Balik Greysia Polii & Apriani Rahayu Tak Kunjung Diangkat
Fakta di Balik Gaji PNS Tahun 2022