Polisi tegaskan dosen USU masih ditahan, proses berlanjut
Polda Sumut menyatakan HDL (46), dosen Universitas Sumatera Utara yang diduga melakukan ujaran kebencian, masih berada di dalam tahanan. Kabar yang menyatakan perempuan itu telah dibebaskan dinyatakan tidak benar.
Polda Sumut menyatakan HDL (46), dosen Universitas Sumatera Utara yang diduga melakukan ujaran kebencian, masih berada di dalam tahanan. Kabar yang menyatakan perempuan itu telah dibebaskan dinyatakan tidak benar.
"Tidak benar itu (penangguhan penahanan)," kata Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Kamis (24/5).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang terjadi pada Bupati Bengkulu Utara saat kunjungan Presiden Jokowi? Viral di media sosial sosok Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian yang ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang di tengah rombongan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Jumat (21/7).
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Kabar mengenai pembebasan HDL beredar di media sosial. Namun, Tatan memastikan informasi itu tidak benar. "(Informasi dari media sosial) itu kan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Masih proses, masih ditahan," katanya.
Dia mengakui penangguhan penahanan adalah hak tersangka. Namun, hal itu sepenuhnya kewenangan penyidik.
Mantan Wakapolrestabes Medan ini menyatakan HDL masih diproses di Subdit Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut. "Masih dalam proses sidik, dan yang bersangkutan masih ditahan," jelas Tatan.
Seperti diberitakan, HDL ditahan penyidik Polda Sumut karena diduga melakukan ujaran kebencian. Pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan dosen Ilmu Perpustakaan di Universitas Sumatera Utara (USU) itu ditangkap di rumahnya di Jalan Melinjo II Kompleks Johor Permai, Medan Johor, Medan, Sabtu (19/5).
HDL diamankan setelah statusnya di halaman Facebook miliknya, di antaranya "Skenario pengalihan yg sempurna... #2019GantiPresiden" mengundang perdebatan. Polisi menduga dia telah melakukan ujaran kebencian melalui status yang ditulis pascateror di Surabaya, Minggu (13/5).
Setelah postingannya viral, perempuan denhan pendidikan terakhir S2 ini langsung menutup akun facebooknya. Namun, netizen sudah menyimpan screenshootnya dan membagikannya ke media daring.
HDL diduga telah melakukan ujaran kebencian. Mereka dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Baca juga:
Dianggap anti-Pancasila, Guru besar Undip merasa ditunggangi
3 Orang ini diciduk bikin status 'bom pengalihan isu', jangan ditiru!
BKN beberkan 6 larangan ujaran kebencian bagi PNS
4 Jurus jitu pemerintah hindari PNS dari paham radikalisme
Hakim berang saat pendukung Ahmad Dhani berisik dalam sidang
Saksi sebut cuitan Ahmad Dhani turunkan elektabilitas Ahok di Pilgub DKI