Polisi tembak mati paman penyandera dua keponakan masih balita
Aparat menembak mati Fatahullah (40) yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan, Kalimantan Utara. Dia menyandera keponakannya yang masih balita. Fatahullah diduga menderita gangguan jiwa.
Aparat menembak mati Fatahullah (40) yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat, Tarakan, Kalimantan Utara. Dia menyandera keponakannya yang masih balita. Fatahullah diduga menderita gangguan jiwa.
Peristiwa itu terjadi Selasa (4/4) siang kemarin. Saat itu padahal Fatahullah tengah asyik bermain. Tiba-tiba dia mendadak mengambil pisau dan mengancam kedua keponakannya.
Seketika, teriakan histeris dari dalam rumah terdengar ke telinga tetangganya. Sejumlah aparat Polri dan TNI bergegas mendatangi lokasi penyanderaan, mengatur strategi untuk membebaskan kedua balita.
"Kami sempat lakukan negosiasi ke pelaku. Tapi ternyata cara itu gagal karena pelaku berupaya melawan dan menyerang petugas," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi, Rabu (5/4).
Bahkan, lanjut Ade, pelaku semakin kalap. Aparat yang mengepung rumahnya, melepaskan tembakan peringatan.
"Kita utamakan keselamatan jiwa yang lebih banyak ya. Polisi akhirnya terpaksa melumpuhkan penyandera. Akhirnya dia meninggal di lokasi dan dievakuasi ke rumah sakit," ujar Ade.
"Yang jelas sesuai prosedur. Jadi, setelah tembakan peringatan 2 kali, kemudian ternyata dia mau menusukkan pisau di tangannya ke anak balita yang dia sandera itu," tambah Ade.
Masih diterangkan Ade, diduga pelaku menderita gangguan mental lantaran mendadak mengambil pisau dan menyekap kedua balita. "Itu dari keterangan istrinya ya, kemungkinan gangguan mental. Tapi tentu itu masih pemeriksaan lebih jauh ya," terangnya.
Di lokasi Fatahullah juga sempat melukai seorang kerabatnya, Ernawati. Ernawati akhirnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.