Polisi Usut Kasus Dugaan Bully Siswa SD Berujung Amputasi di Bekasi
Kasus siswa SD inisial F (12) yang kakinya harus diamputasi, duduha karena perundungan, kini ditangani polisi.
Kasus siswa SD inisial F (12) yang kakinya harus diamputasi, karena diduga jadi korban perundungan atau bully teman sekolahnya berujung ke proses hukum.
Polisi Usut Kasus Dugaan Bully Siswa SD Berujung Amputasi di Bekasi
Polres Metro Bekasi telah menerima laporan polisi atas kasus tersebut.
"Sudah ada laporannya," kata Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul saat dikonfirmasi, Kamis (2/11).
Hotma pun menyampaikan kalau pihaknya saat ini tengah menyelidiki unsur pidana dalam kasus bully yang berujung kaki F harus diamputasi.
"Penanganannya kita bertindak cepat dan saat ini kasus sudah masuk ke ranah penyelidikan," ucapnya.
- Siswa SMP di Bekasi Diduga Korban Bullying hingga Kaki Diamputasi Meninggal Dunia, Proses Hukum Tetap Lanjut
- Dituduh Bully Pelajar SMP Berujung Amputasi, Terlapor Kini Tertekan dan Sering Menangis
- Kasus Dugaan Bully Siswa Berujung Kaki Diamputasi di Bekasi, Naik ke Tahap Penyidikan
- Miris, Kaki Siswa SMP di Bekasi Harus Diamputasi Diduga Akibat Dibully saat SD
Kronologi singkat yang berhasil didapat penyidik, kata Hotma, insiden itu berawal dari teman FA saat sama-sama duduk di kelas 6 SD menjegal kaki FA saat membeli makan.
"Korban akan membeli makanan ke kantin sekolah sebelum sampai kantin sekolah korban diduga dijegal oleh pelaku anak. Dijegal atau dislengkat," kata dia.
Meski kejadian itu telah diketahui, namun Hotma menyatakan kalau keterangan itu masih perlu pendalaman lagi. Termasuk, perihal informasi FA yang menjadi korban perundungan oleh teman-temannya.
Komentar Sekolah
Sebelumnya, Pihak SDN Jatimulya 09, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi membantah adanya bully atau perundungan yang dialami salah satu mantan muridnya berinisial F (12).
"Tadi kami sudah berklarifikasi mengenai Fatir, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah, Rabu (1/11).
Dugaan bully yang dialami F mengakibatkan siswa yang kini duduk di bangku SMP kelas 1 itu harus diamputasi kaki kirinya. Saat ini F masih berada di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
Menurut Sukaemah, peristiwa yang dialami F pada 22 Februari 2023 lalu itu awalnya hanya bercanda sesama teman. Saat jalan bersama-sama, tiba-tiba satu orang murid men-sliding F hingga terjatuh.
"Iya bercanda, mereka bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya kan terlalu jauh ya kalau untuk dirundung, ini mereka jajan bercanda, selengkatan (sliding) kaki satu orang ke Fatir, jatuh, gitu," katanya.
Setelah kejadian itu, lanjut Sukaemah, F dan teman-temannya tetap masuk sekolah dan beraktivitas seperti biasa. F juga tidak mengadukan peristiwa itu kepada pihak sekolah.
"Masih beraktivitas seperti biasa sekolah, hari Sabtu mungkin dia kakinya sakit, terus berobat ke klinik, tapi dia masih masuk, normal. Mungkin kalau bercanda-canda 'ah lu jelek lu', mungkin ya, namanya anak-anak udah kelas 6, itu udah biasa kayaknya, mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya ya, tapi kalau perundungan sih jatuhnya kekerasan ya, nggak ada laporan apa-apa," katanya.
Diagnosa Kanker
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMPN 4 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus diamputasi kaki kirinya. Pasalnya, siswa berinisial F (12) itu didiagnosa mengalami kanker oleh dokter.
Diana Novita (40), ibunda F mengatakan, anak lelakinya itu didiagnosa kanker diduga setelah jatuh karena di-sliding oleh temannya saat berada di sekolah. Peristiwa itu terjadi pada Februari 2023 lalu ketika F masih kelas 6 SD.
"Kejadian itu ketika F masih kelas 6 SD, lalu jam istirahat sekolah jam 09.30 WIB dia diajak keluar jajan, di perjalanan terjadilah aksi sliding itu oleh salah satu temannya, ketika jatuh F mulai di-bully, maksudnya 'jangan nangis' apa 'gak usah ngadu sama mama', 'gak usah ngadu sama guru', gitu," katanya, Selasa (31/10).
Setelah jatuh karena di-sliding, lanjut Diana, anaknya itu mengalami luka memar di bagian tangan dan kaki kirinya. Saat itu F terpaksa harus berjalan menggunakan pantatnya atau 'ngesot' karena kakinya terasa sakit seusai jatuh.
Beberapa hari setelah terungkap, Diana membawa anaknya ke klinik terdekat dan diberi obat pereda nyeri. Namun setelah beberapa hari, rasa sakit yang dialami F tidak kunjung hilang. F kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
"Beberapa hari kemudian tidak kunjung sembuh dan dirontgen dan dirujuk ke proses MRI rumah sakit, lengkap, dan MRI didiagnosa infeksi dalam. Akhir maret, karena proses gak secepat itu, dan ada obat, itu dulu," katanya.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, pada Agustus 2023, F didiagnosa oleh dokter mengalami kanker dan kaki kirinya harus diamputasi. Kata Diana, dokter menyatakan anaknya terkena kanker karena terjatuh atau akibat benturan.