Siswa Dibully hingga Diamputasi Trauma Berat, Menangis Histeris saat Lihat Kakinya
Mila merasa kecewa dengan pihak sekolah yang seolah menganggap sepele kasus ini.
F lebih sering menangis, terutama ketika melihat kakinya.
Siswa Dibully hingga Diamputasi Trauma Berat, Menangis Histeris saat Lihat Kakinya
Murid SMP yang diamputasi kaki kirinya setelah diduga dibully oleh temannya saat masih sekolah di SDN Jatimulya 09, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengalami trauma.
Bahkan, murid berinisial F (12) itu tidak mau makan sejak sebelum menjalani tindakan operasi amputasi kaki hingga saat ini.
F lebih sering menangis, terutama ketika melihat kakinya.
"Kondisi Fatir saat ini masih dalam mental down dan trauma yang luar biasa, H-2 sebelum operasi sampai hari ini tidak mau makan, setiap kali mau makan lihat kakinya, nangis lagi, histeris lagi," kata Mila Ayu Dewata Sari, kuasa hukum keluarga F, Kamis (2/11).
merdeka.com
Di dalam keluarga, F merupakan anak laki-laki yang sehat dan aktif berolahraga.
Dia juga dikenal baik dan penurut. Namun kini F lebih sering murung karena trauma.
"Kita bayangkan dede F ini dilahirkan normal hingga 12 tahun, anak baik dan penurut, dibesarkan single parents, dia juga aktif ngegym, artinya ini anak sehat sekali, ketika tiba-tiba melihat kakinya satu enggak ada, traumanya luar biasa," kata Mila.
merdeka.com
Mila merasa kecewa dengan pihak sekolah yang seolah menganggap sepele kasus ini. Dia meminta kementerian pendidikan menindak oknum guru yang menganggap sepele persoalan bully atau perundungan.
"Sekolah tanggapannya apa coba? 'Ah ini kasus biasa, hanya bercandaan, enggak usah dibesar-besarkan', itu yang membuat hati kami sakit, bagaimana jika anak dari guru terutama wali kelasnya ini anaknya diamputasi, bagaimana perasaannya," katanya.
"Di sini juga untuk Kemendikbud tolong ditindak oknum guru yang seperti ini yang menganggap sepele hal perundungan, jika ini dibiarkan maka ada F lain di kemudian hari," lanjut Mila.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMPN 4 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus diamputasi kaki kirinya. Pasalnya, siswa berinisial F (12) itu didiagnosa mengalami kanker oleh dokter.
Diana Novita (40), ibunda F mengatakan, anak lelakinya itu didiagnosa kanker diduga setelah jatuh karena di-sliding oleh temannya saat berada di sekolah. Peristiwa itu terjadi pada Februari 2023 lalu ketika F masih kelas 6 SD.
"Kejadian itu ketika F masih kelas 6 SD, lalu jam istirahat sekolah jam 09.30 WIB dia diajak keluar jajan, di perjalanan terjadilah aksi sliding itu oleh salah satu temannya, ketika jatuh F mulai dibully, maksudnya 'jangan nangis' apa 'gak usah ngadu sama mama', 'gak usah ngadu sama guru', gitu," katanya, Selasa (31/10).
Setelah jatuh karena di-sliding, lanjut Diana, anaknya itu mengalami luka memar di bagian tangan dan kaki kirinya. Saat itu F terpaksa harus berjalan menggunakan pantatnya atau 'ngesot' karena kakinya terasa sakit usai jatuh.
"Lalu ditinggalkanlah F sendiri oleh lima temannya, nah mereka lanjut jajan, F itu ngesot mencari es batu, karena tangannya sakit merah, setelah itu F tidak jadi jajan, baliklah ke kelas, sampai di kelas diperolok lagi F dengan teman-temannya ini sampai memperagakan F jatuh, dan itu terjadi," ucapnya.
Diana mengatakan, dugaan bully yang dialami anaknya itu terungkap tiga hari setelah peristiwa tersebut terjadi. Saat itu F merasakan sakit pada kakinya ketika hendak berangkat sekolah. Karena penasaran, Diana mendesak anaknya untuk bercerita.
"F tidak berbicara sama saya waktu itu, tiga hari kemudian saya mendesak F supaya bicara karena ketika dia saya bangunkan untuk sekolah, ribut, kakinya sakit, nah jadi saya bicaralah, tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'mamah janji dulu ya jangan marah, mamah janji ya', seperti orang ketakutan aja," katanya.
"Lukanya tidak ada, cuma kayak memar begitu, saat kejadian itu merah aja dan telapak tangan merah lalu yang terjadi tiga hari kemudian kaki F kalau diajak jalan sakit, jadi kayak luka dalam, secara luar tidak ada luka yang gimana-gimana ya," lanjut Diana.
Beberapa hari setelah terungkap, Diana membawa anaknya ke klinik terdekat dan diberi obat pereda nyeri. Namun setelah beberapa hari, rasa sakit yang dialami F tidak kunjung hilang. F kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
"Beberapa hari kemudian tidak kunjung sembuh dan dirontgen dan dirujuk ke proses MRI rumah sakit, lengkap, dan MRI didiagnosa infeksi dalam. Akhir maret, karena proses gak secepat itu, dan ada obat, itu dulu," katanya.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, pada Agustus 2023, F didiagnosa oleh dokter mengalami kanker dan kaki kirinya harus diamputasi. Kata Diana, dokter menyatakan anaknya terkena kanker karena terjatuh atau akibat benturan.
"Iya F memang kanker, kalau (penyebab kanker jatuh atau riwayat) seperti itu lebih baik tanya ke tim medis, karena yang saya pastikan kami tidak ada riwayat tumor ataupun kanker, dan F anak yang sehat, dia berolahraga sepeda, ngegym. Iya, ada, (dokter menyatakan pemicu kanker) karena terjatuh, benturan," katanya.
merdeka.com