Polisi yakin kasus Charlie Hebdo tak akan terjadi di Indonesia
Selama ini ada mekanisme penyelesaian sengketa dengan media melalui Dewan Pers.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Martinus Sitompul mengomentari kasus penyerangan tabloid Charlie Hebdo di Prancis. Dia menilai aksi penembakan yang menewaskan 10 pekerja media dan 2 polisi itu tidak akan terjadi di Indonesia.
"Kalau melihat karakter bangsa kita, kita tidak sporadis dan tidak pendendam," kata Martinus di kantornya, Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/1).
Selain itu Martinus menuturkan Indonesia punya aturan terhadap media. Selama ini ada mekanisme penyelesaian sengketa dengan media melalui Dewan Pers. Terlebih semua media di tanah air bernaung serta berlindung di Dewan Pers.
"Terkait sengketa pemberitaan kita memiliki mekanisme sendiri, apa lagi ada Dewan Pers dan UU Pers," tandasnya.
Baca juga:
Presiden Prancis: Kami kerahkan segalanya buat lindungi warga
Dua tersangka penembakan Charlie Hebdo lari ke hutan
Polisi Prancis kepung dua tersangka penembakan Charlie Hebdo
Penyerang Charlie Hebdo diburu, WNI sebut suasana Paris tegang
Charlie Hebdo dan Islamofobia di Eropa
Pelaku penembakan Charlie Hebdo: Kami siap mati syahid
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Siapa yang mengklaim bahwa cover Majalah Tempo dengan judul "PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS" merupakan editan? Sementara itu dilansir dari Tempo, Pimpinan Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, mengatakan bahwa cover majalah Tempo yang memperlihatkan gambar Gibran Rakabuming Raka dengan judul "Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus" merupakan cover yang tidak pernah diproduksi oleh Tempo.
-
Apa judul sampul majalah Tempo yang sebenarnya, yang gambarnya diedit dengan judul "PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS"? Hasilnya tidak temukan judul seperti yang beredar tersebut. Namun cover tersebut identik dengan Majalah Tempo yang terbit pada edisi 15 Oktober 2023 dengan judul "Gerilya untuk Putra Mahkota".
-
Kenapa cover Majalah Tempo yang diedit dengan judul "PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS" bisa dianggap merugikan Tempo? "Tempo tidak pernah membuat cover seperti ini. Tindakan ini jelas tidak bertanggungjawab itu merugikan Tempo. Kami berharap publik tidak mempercayainya," kata Setri saat dihubungi Selasa (3/9).
-
Kenapa netizen memuji Nabila Syakieb? Netizen bilang Nabila cantiknya alami banget. Gak kalah dengan aktris drakor. 😍