Politisi PDIP: Rusak Negara Ini Kalau Bekerja dengan Hoaks
Andreas mengatakan, hoaks merupakan musuh kecil bagi presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno). Meski begitu, ia tak ingin bangsa Indonesia mudah terpecah belah karena hoaks.
Politisi PDIP Andreas Hugo Pereira mengapresiasi kinerja polisi menangkap pelaku penyebar informasi bohong (hoaks) tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos. Polisi sebelumnya kembali meringkus seorang pelaku berinisial MIK (38) berprofesi sebagai guru terlibat dalam kasus tersebut.
"Persoalan itu diselesaikan secara hukum. Kita tidak mau menganiaya orang juga, tapi hukum ditegakkan untuk kemudian ya ini menjadi pelajaran buat kita di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Andreas di kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (11/1).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Siapa yang menyebarkan video hoax tentang hilangnya uang di BRI? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
Andreas mengatakan, hoaks merupakan musuh kecil bagi presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno). Meski begitu, ia tak ingin bangsa Indonesia mudah terpecah belah karena hoaks.
"Ini peristiwa-peristiwa yang kecil, kalau Bung Karno bilang ini hanya riak-riak di dalam gelombangnya dinamika politik Indonesia gitu. Tapi kita ingin tetap mengingatkan pada bangsa ini bahwa persatuan itu penting, karena inilah yang membuat kita kemudian membuat kita bisa muncul lahir sebagai bangsa dan lahir sebagai negara," ungkapnya.
Dia menegaskan, kader PDIP tak bekerja dengan hoaks. Justru partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini memerangi hoaks.
"Kita tidak bekerja dengan hoaks. Tapi kita melawan hoaks, rusak negara ini kalau kita ikut bekerja dengan hoaks. Temen-temen wartawan juga janganlah ikut menyebarkan hoaks, karena kalau kalian terlalu semangat memberitakan itu sama saja kita menyebarkan hoaks juga. Jadi pada saat yang samaan, kita menyebarkan hoaks kita ikut mendukung juga gitu," pungkasnya.
Sebelumnya, Jajaran Subdit 4 Cyber Crime Polda Metro Jaya berhasil amankan seorang guru yang melakukan penyebaranberita hoaks alias hoaks terkait adanya 7 kontainer yang berisikan surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelaku berinisial MIK (38).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penangkapan terhadap pelaku kasus tindak pidana di bidang ITE yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan indivasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) atau menyiarkan atau mengeluarkan pemberitahuan bohong.
"Inisial MIK berusia 38, yang bersangkutan seorang guru," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/1).
Dia mengungkapkan, pelaku ditangkap usai menulis di akun Twitter nya @chiecilihie80. Sehingga, polisi memiliki bukti untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus penyebaran hoaks tersebut.
"Polda Metro Jaya membuat laporan polisi tanggal 4 Januari melakukan penyelidikan memeriksa akhir ya menaikkan ke penyidikan. Dan akhirnya kita tangkap di rumahnya di Celegon pada 6 Januari pukul 22.30 WIB," ujarnya.
Baca juga:
Ditangkap, Guru Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Tutupi Muka
Seorang Guru Diamankan Usai Sebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos
Mahfud MD Sebut Hoaks Surat Suara Tercoblos Membahayakan Bangsa
Sandiaga Tak Kenal Tersangka Penyebar Hoaks Surat Suara yang Diduga Kornas Relawan
Polisi Selidiki Aktor Intelektual dalam Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos
Elektabilitas Demokrat Diprediksi Merosot Jika SBY Diamkan Andi Arief
Soal Tersangka Hoaks Surat Suara, Timses Tegaskan Tak Ada Kornas Prabowo-Sandi