Polres Muba akui ada sarang pungli, bahkan pelakunya ibu rumah tangga
Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Kiemas Muhammad Syawaluddin mengatakan, sarang pungli tersebut berada di Desa Bedeng Seng, Kecamatan Bayung Lincir. Daerah itu adalah kawasan yang dilaporkan sopir truk saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Sopir truk mengadu pada Presiden Joko Widodo terkait banyaknya praktik pungutan liar di sejumlah wilayah. Polres Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengakui adanya sarang pungutan liar (pungli) yang dilakukan para preman terhadap sopir truk di wilayah hukumnya. Ironisnya, pemalak berasal dari kalangan ibu rumah tangga.
Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Kiemas Muhammad Syawaluddin mengatakan, sarang pungli tersebut berada di Desa Bedeng Seng, Kecamatan Bayung Lincir. Daerah itu adalah kawasan yang dilaporkan sopir truk saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kapan Pasar Loak Lemahwungkuk buka? Pasar ini diketahui hadir setiap hari Minggu, mulai pagi hingga siang dengan pilihan barang yang komplet.
-
Kenapa KA Putri Deli menabrak truk tronton? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.
-
Kapan Putu Piring banyak dicari? Bulan Ramadan menjadi momen spesial bagi masyarakat Muslim, karena mereka bisa berburu makanan untuk berbuka puasa atau biasa disebut takjil.
-
Apa yang dibakar oleh pelaku? Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
"Benar, itu wilayah kami. Bedeng Seng itu nama desa, memang benar selama ini biasa ada pungli terhadap sopir truk," ungkap Kiemas saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/5).
Menurut dia, sasaran utama pelaku adalah truk pengangkut logistik. Besaran pungli berkisar Rp 10 ribu sampai Rp 100 ribu untuk satu mobil. Jika tidak diberikan uang yang diminta, para pelaku tak segan merusak truk dan melukai sopir.
"Biasa ada pengancaman begitu kalau tidak diberi," ujarnya.
Dikatakannya, daerah itu pernah disikat dengan menangkap tujuh pelaku pada Desember 2017 dan Januari 2018 dan sudah divonis di pengadilan. Bahkan, dua pelaku diantaranya berstatus sebagai ibu rumah tangga.
"Ya ada ibu-ibu, dua orang. Ikut malak, ikut terima duit. Untuk asal pelaku ada dari warga setempat dan pendatang, macam-macam," kata dia.
Meski sudah ada yang ditangkap, fenomena pungli preman masih menjamur di daerah itu akhir-akhir ini. Sesuai instruksi atasan, pihaknya kembali mengamankan situasi agar para pelaku tidak leluasa beraksi.
"Tadi malam sudah kita habisi pos-pos tempat preman di situ, habis semuanya. Tapi para pelaku tidak ada di tempat, kabur semuanya," ucapnya.
Baca juga:
Alasan Jokowi izinkan sopir truk gunakan sandal dan kaus di Istana Negara
Kelebihan muatan dan dimodifikasi, 77 truk ditilang di tol Cikampek
Kadishub Sumsel tidak tahu ada sarang pungli seperti yang disebut Jokowi
Alasan Agus Yuda jalan kaki 26 hari demi bertemu Jokowi
Jokowi minta Menhub & Kapolri sikat pelaku pungli sopir truk antar pulau
Bertemu Jokowi, sopir truk ini curhat banyak polisi lakukan pungli di Jatim
Antusiasme sopir truk sarapan di Istana