Polresta Surakarta kantongi peretas running teks Hotel Megaland
Meskipun pelaku peretas sudah teridentifikasi, Kapolresta masih merahasiakan identitas yang bersangkutan. Terkait motif pelaku. Kapolresta belum bisa memastikannya. Termasuk juga, apakah pelaku sudah profesional atau masih amatir.
Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo mengaku telah mengantongi identitas pelaku peretas papan running text di Hotel Megaland, Solo. Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi dan karyawan hotel bintang tiga yang ada di Jalan Slamet Riyadi tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan ditambah barang bukti, kami sudah mengantongi identitas pelaku. Dalam waktu dekat pelaku akan kita tangkap," ujar Kapolresta, Rabu (7/3).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Mengapa Adi Suryanto meninggal? Ia wafat pada usia 54 tahun.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Apa itu arsik? Arsik sendiri bermakna “mengguyur”, yakni cara memasak ikan mas dengan menyiramkan bumbu dan air hingga bumbunya meresap dan airnya mengering.
Selain pemeriksaan saksi, sejumlah barang bukti seperti papan running teks juga sudah diamankan. Menurutnya, ada 7 saksi yang diperiksa untuk mendalami kasus tersebut.
Meskipun pelaku peretas sudah teridentifikasi, Kapolresta masih merahasiakan identitas yang bersangkutan. Terkait motif pelaku. Kapolresta belum bisa memastikannya. Termasuk juga, apakah pelaku sudah profesional atau masih amatir.
"Yang jelas adanya peretasan tersebut membuat keresahan, terlebih bahasa yang digunakan tidak sopan dan tidak senonoh," tandasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (28/2) lalu, papan running text Megaland Hotel Solo diretas oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab. Running text yang sebelumnya berisi mengenai promosi hotel diganti menjadi promosi dengan bahasa tidak sopan. Yakni bertuliskan 'TERIMA SERVIS.......'.
Hasil peretasan tersebut sempat direkam oleh warga dan disebarkan melalui media sosial dan menjadi viral.
Baca juga:
Running text di papan hotel di Solo diretas, diganti kata-kata kotor
Tren serangan siber tahun 2018 semakin ganas
Pengguna internet mulai sadar keamanan data pribadi
Badan-badan intelejen AS bersatu 'usir' Huawei dari negeri Paman Sam
Upacara pembukaan Olimpiade musim dingin diwarnai serangan siber