Polri: 22 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah Ditangkap Densus 88 di Jawa Timur
22 terduga teroris ditangkap merupakan bagian dari kelompok teroris Fahim. Polisi masih mengembangkan kasus ini.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sampai saat ini telah menangkap 22 orang terduga teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Timur (Jatim).
"Sampai hari ini sudah 22 tersangka yang diamankan di Jatim," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu (3/3).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Rusdi mengatakan 22 terduga teroris ditangkap merupakan bagian dari kelompok teroris Fahim. Polisi masih mengembangkan kasus ini.
"Masih dikembangkan lagi oleh Densus untuk betul-betul kelompok Fahim ini bisa diselesaikan di Jatim. Jadi sudah 22," ujar dia.
Rusdi menambahkan masih menunggu rencana dari Densus 88 untuk membawa para tersangka teroris dari Jawa Timur ke Jakarta. "Nanti kita lihat rencana Densus gimana, kemungkinan akan dibawa ke Jakarta bagaimana. Saya rasa kalau dibawa ke Jakarta pun publik akan tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih terus mengubek-ubek wilayah Jawa Timur. Setidaknya, sudah ada 8 orang terduga teroris yang kini diamankan dari 3 wilayah di Jatim, pada Selasa (2/3).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko pun membenarkan kembali terkait kegiatan Tim Burung Hantu tersebut. Ia menyebut, Densus 88 kembali beroperasi di Surabaya, Malang, dan Bojonegoro.
"Densus 88 melakukan kegiatan kembali di Jatim, yakni di Surabaya, Malang dan Bojonegoro," katanya.
Ia menambahkan, untuk Kota Surabaya dan Malang, tim Densus 88 Antiteror Polri telah mengamankan masing-masing dua orang terduga teroris. Sedangkan di Bojonegoro diamankan empat orang terduga teroris.
Dari penangkapan delapan terduga teroris itu, saat ini masih terus dilakukan pengembangan oleh Densus 88.
"Dari kegiatan penangkapan Jumat (26/2) lalu, diamankan 12 terduga teroris. Saat ini diamankan kembali delapan orang. Jadi total ada 20 terduga teroris yang diamankan di Jatim dalam sepekan," katanya.
Dikonfirmasi asal jaringan dari 8 orang terduga teroris tersebut, Gatot enggan menjelaskan dengan alasan masih dilakukan pengembangan oleh tim Densus 88.
"Ada hubungan antara 12 orang yang diamankan dengan delapan terduga yang barusan ditangkap," katanya.
Sebegaiaman diketahui bahwa, pada Jumat (26/2), tim Densus 88 Antiteror Polri mengamankan 12 terduga teroris di wilayah Jawa Timur yakni di Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan Malang.
Baca juga:
Punya Pedang hingga Senapan Angin, Terduga Teroris di Kediri Ditangkap Densus 88
Densus 88 Amankan Warga Kediri Terduga Teroris
Densus 88 Kembali Tangkap 8 Terduga Teroris di Surabaya, Malang & Bojonegoro
Anak Menantu Santoso Tewas karena Bom Rakitan saat Kontak Tembak dengan Aparat
Densus 88 Kembali Amankan 2 Terduga Teroris di Surabaya
Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Surabaya