Polri bakal buka kembali SMS dan rekaman Nasrudin-Antasari-Sigit
Polri bakal buka kembali SMS dan rekaman Nasrudin-Antasari-Sigit. Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti laporan SMS misterius ke PT Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang diduga dikirim oleh mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.
Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti laporan SMS misterius ke PT Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang diduga dikirim oleh mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan dalam penyelidikan, penyidik akan membuka kembali rekaman pembicaraan Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar-Sigit Haryo Wibisono.
Rekaman itu pernah diputar saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 17 Desember 2009 dengan terdakwa Antasari Azhar atas kasus pembunuhan Nasrudin.
"Jadi dalam hal membuka data record percakapan, termasuk SMS itu, bisa menjadi bagian yang dikerjakan juga," kata Boy di Auditorium STIK-PTIK Jalan Tirtayasa Raya 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).
Kendati demikian, Boy khawatir ada konten-konten yang terhapus secara otomatis dalam rekaman tersebut karena terlalu lama tak dibuka. "Karena ada konten-konten yang secara otomatis dalam kurun waktu tertentu dia terputus otomatis (dalam rekaman)," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan pihaknya akan mengecek kembali laporan SMS misterius yang akhirnya menjerat Antasari Azhar masuk dalam penjara.
"Nanti akan saya cek kembali. Tentunya harus ditindaklanjuti," kata Iriawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/1).
Terkait kapan kasus tersebut diusut tuntas, Iriawan belum bisa memastikan. Sebab, dia mengaku harus melakukan penelusuran terlebih dahulu lantaran laporan itu masuk pada beberapa tahun silam.
"Nanti saya cek dulu. Saya sudah lama enggak update data itu. Nanti saya tanya dulu ya, bagaimana kasusnya juga ke penyidik," jelas dia.
Selain alasan itu, Iriawan juga mengaku terlalu banyak menangani persoalan di Jakarta sehingga butuh waktu untuk menyelesaikan laporan SMS misterius.
"Nanti saya akan jelaskan kemudian. Kerjaan saya banyak. Banyak sekali (urusan) di Jakarta ini luar biasa, jadi nanti akan saya sampaikan ke direktorat yang melakukan penyelidikan atau menangani kasus," ujar dia.