Polri Duga Pelaku Teror Pimpinan KPK Hanya Untuk Menakut-nakuti
Benda mencurigakan itu terbungkus tas berwarna hitam. Ditemukan beberapa kabel, pipa paralon, baterai, paku, dan serbuk menyerupai rangkaian bom rakitan. Namun polisi memastikan benda itu bukan firing divices alias fake bomb atau bom palsu.
Polri menyimpulkan benda mencurigakan yang ditemukan di pagar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat sebagai fake bomb alias bom palsu. Meski begitu, polisi berjanji memburu pelaku teror hingga kasus tersebut tuntas.
"Kita terus bekerja mengusut siapa pelakunya, diduga hanya untuk menakut-nakuti," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Kamis (10/1).
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
Dugaan sementara, teror benda mirip bom rakitan itu hanya bertujuan untuk membuat takut masyarakat. Polri belum bisa memastikan apakah aksi teror bom palsu itu berkaitan dengan tugas Agus sebagai pimpinan KPK atau lainnya.
"Kita akan ungkap nanti apa motifnya, kita tunggu saja (setelah pelaku tertangkap)," ucapnya.
Iqbal enggan mengaitkan kasus teror tersebut dengan peristiwa lain tanpa adanya bukti dan fakta hukum yang mendukung. Kendati, pihaknya tetap menerima informasi dari berbagai pihak sebagai bahan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Saya imbau masyarakat harus juga diberikan edukasi bahwa ini sebuah kriminalitas yang domainnya adalah polisi. Tidak usah mem-framing macam-macam dulu. Kebetulan saja mungkin ada momentum saat ini, kita fokus kepada fakta hukum, fakta di TKP," kata Iqbal.
Sebelumnya polisi menerima laporan penemuan benda mirip bom rakitan yang tercantel di pagar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 9 Januari 2019 sekitar pukul 5.30 tadi.
Benda mencurigakan itu terbungkus tas berwarna hitam. Ditemukan beberapa kabel, pipa paralon, baterai, paku, dan serbuk menyerupai rangkaian bom rakitan. Namun polisi memastikan benda itu bukan firing divices alias fake bomb atau bom palsu.
Penemuan benda mencurigakan mirip bom itu hampir bersamaan dengan teror molotov yang terjadi di kediaman Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan. Saat ini, polisi masih mengusut kedua teror tersebut.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Diteror, Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif Harap Polisi Segera Tangkap Pelaku
Sehari Setelah Teror, Begini Kondisi Rumah Ketua KPK
DPR Yakin Polisi Cepat Ungkap Teror Terhadap Pimpinan KPK
Wadah Pegawai KPK Duga Peneror Dua Pimpinan dan Novel Baswedan Jaringan Sama
Imbas Teror Bom, KPK Bakal Perketat Pengamanan ke Pimpinan
Laode Ogah Berspekulasi Teror Dialaminya Terkait Kasus Ditangani KPK