Polri Kerahkan 3 SSK Brimob ke Lokasi Bentrokan Warga di Buton
Personel Polri bekerja sama dengan TNI berhasil mengendalikan situasi setelah terjadi bentrok antarwarga desa di Buton, Sulawesi Tenggara. Polri menempatkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) Brimob untuk melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa tersebut.
Personel Polri bekerja sama dengan TNI berhasil mengendalikan situasi setelah terjadi bentrok antarwarga desa di Buton, Sulawesi Tenggara.
"Kerusuhan di Buton Sultra secara umum kondisi saat ini sudah dikendalikan aparat kepolisian dan TNI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Warung Kolak Mangga Besar buka? Hanya Dijual saat Ramadan Mengutip Fokus Indosiar, kolak ini jadi buruan warga Jakarta dan sekitarnya karena hanya dijual selama sebulan tiap tahunnya. Kedai ini rupanya hanya buka di bulan Ramadan saja.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana letak Warung Bothok Mercon Mbah Wiro? Lokasi warung makan ini berada di Jalan Pungkruk Gemolong, Desa Nglombo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Ia menambahkan Polri menempatkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) Brimob untuk melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa tersebut.
Upaya untuk meredam konflik, Kapolda Sulawesi Tenggara telah berkoordinasi dengan Danrem, Bupati Buton, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk mengajak warga agar menahan diri. "Semua warga diminta menahan diri," katanya.
Sedangkan sebanyak 871 warga saat ini sedang mengungsi karena ketakutan serta rumahnya rusak.
Polri juga tengah menyelidiki pihak yang menjadi provokator dalam bentrokan antara kedua desa ini. "Saat ini sudah didata siapa provokator dan pelaku penganiayaan, perusakan, pembakaran, dan lain-lain," katanya lagi.
Meskipun demikian, prioritas semua pihak saat ini lebih ditekankan untuk mendamaikan kedua belah pihak sebelum penegakan hukum. "Masih fokus mendamaikan dulu," terangnya.
Bentrokan yang terjadi antara warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo di Kabupaten Buton ini bermula dari konvoi pemuda Desa Gunung Jaya menggunakan sepeda motor melintasi Desa Sampuabalo, Selasa (4/6).
Warga Desa Sampuabalo yang resah dengan perilaku para pemuda tersebut bertambah marah, setelah pada Rabu (5/6) seorang pemuda Desa Sampuabalo diduga dipanah oleh pemuda Gunung Jaya.
Akibat kejadian tersebut, terjadi penyerangan warga Desa Sampuabalo ke Desa Gunung Jaya yang menyebabkan puluhan rumah terbakar.
Pada keesokan harinya, Kamis (6/6), warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balasan ke Desa Sampuabalo yang menyebabkan jatuh korban luka dan meninggal dunia.
Bentrokan antarwarga kedua desa ini baru pertama kali terjadi, karena sebelumnya belum pernah terjadi konflik antarwarga kedua desa.
Baca juga:
600 Warga di Buton Mengungsi Akibat Bentrokan 2 Desa
Pemprov Sultra akan Bangun Kembali Rumah Korban Bentrokan di Buton
Buton Kembali Memanas, Status Keamanan Naik jadi Siaga 1
Personel TNI dan Polri Dikerahkan ke Lokasi Bentrokan Warga di Buton
Bentrokan Dua Kelompok Pemuda di Buton, 2 Orang Tewas Kena Benda Tajam