Polri klaim penangkapan ratusan terduga teroris Pascabom Surabaya sesuai prosedur
"Kita jamin setiap upaya paksa kepolisian yang dilakukan oleh jajaran kepolisian termasuk Densus 88 sesuai dengan prosedur," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Polri telah menangkap sekitar 260 terduga teroris pasca-bom bunuh diri di Surabaya pada Mei 2018 lalu. Polri mengklaim, penangkapan terhadap ratusan orang terkait terorisme selama hampir tiga bulan terakhir ini sudah sesuai prosedur.
"Kita jamin setiap upaya paksa kepolisian yang dilakukan oleh jajaran kepolisian termasuk Densus 88 sesuai dengan prosedur," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (6/8).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
Iqbal juga memastikan, para terduga teroris yang ditangkap mendapatkan hak-hak hukumnya, termasuk pendampingan pengacara. "Karena ini adalah standar operasional prosedur kepolisian yang tidak bisa dihilangkan atau dilangkahi oleh setiap anggota," imbuhnya.
Tak hanya itu, jenderal bintang satu tersebut juga mengklaim, penanganan terorisme di Indonesia terbaik sedunia. Di beberapa negara barat, kata dia, tidak ada transparansi hukum terhadap terduga teroris setelah mereka ditangkap.
"Kalau kita menghargai prinsip-prinsip HAM, bahwa setiap warga negara yang berurusan dengan hukum kita persilakan didampingi pengacara manapun, setelah itu di-challenge lagi di sistem hukum kita," tutur Iqbal.
Berkas penyidikan selanjutnya akan diuji oleh kejaksaan. Jika dianggap belum layak untuk disidangkan maka berkas tersebut akan dikembalikan ke penyidik. Sementara jika dianggap lengkap, perkara tersebut masih akan diuji lagi di pengadilan.
"Itu bukti bahwa proses penanganan terorisme di Indonesia itu menghargai aspek HAM dan bahwa proses hukum itu ada asas praduga tak bersalah. Itu yang kita lakukan. Setelah itu dipenjara, terus di lapas juga dilakukan mekanisme pembinaan, sehingga nanti kembali ke masyarakat sudah sadar," Iqbal menambahkan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, anak buahnya telah menangkap sekitar 260 terduga teroris pasca-bom Surabaya. Dari total tersebut, sekitar 170 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Densus 88 amankan terduga teroris bersama istri dan anak di Bogor
Kapolri: 260 Terduga teroris ditangkap, 170 jadi tersangka bom Surabaya
Warga pindahan Indramayu diduga jaringan teroris diciduk Densus di Garut
Densus 88 tangkap 3 terduga teroris di Semarang dan Tegal
Terduga teroris kasus bom Bangil ditangkap di Pasar Lawang
Jelang Asian Games, Densus 88 sudah tangkap 37 terduga teroris di Jawa Barat