Polri: Penangkapan Terduga Teroris Tak Terkait Hari-hari Tertentu
Penangkapan terhadap terduga teroris dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dan pengembangan kasus-kasus sebagai upaya pencegahan.
Densus 88 Polri masif melakukan penangkapan sejumlah teroris di berbagai wilayah jelang tutup tahun 2021. Terakhir, penangkapan dilakukan di wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa Tengah.
Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, penangkapan sejumlah terduga teroris tersebut tak terkait dengan hari-hari tertentu.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
"Densus 88 terus menerus dalam rangka mengantisipasi. Jadi, tidak terkait dengan hari-hari tertentu ya," kata Ramadhan kepada wartawan, Jumat (24/12).
Penangkapan terhadap terduga teroris dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dan pengembangan kasus-kasus sebagai upaya pencegahan.
Sehingga, kata Ramadhan, polisi dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi teror dari suatu kelompok atau jaringan teroris.
"Secara terus menerus, Densus 88 akan melakukan kegiatan dalam rangka menciptakan situasi aman di negara Indonesia," jelasnya.
Terbaru, Densus 88 menangkap terduga teroris sebanyak tiga orang di Kalimantan Tengah pada Selasa (21/12) lalu. Ketiga orang yang diamankan itu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) yang berada di Kota Waringin Timur, Kalteng yakni AZE, RT dan MS.
Kemudian, penangkapan terduga teroris juga dilakukan di Kalimantan Selatan pada Rabu (22/12) kemarin. Mereka yang tergabung dalam kelompok JAD dan ditangkap dalam waktu yang berbeda berinisial SU dan MR.
Masih di hari yang sama, Densus 88 juga melakukan penangkapan di wilayah Jawa Tengah. Densus menangkap tiga terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) atas nama inisial AP, NT dan RR di lokasi yang berbeda.
Baca juga:
2 Terduga Teroris Ditangkap di Kalsel, Polisi Harap Situasi Akhir Tahun Bisa Kondusif
Polri Beberkan Identitas 3 Terduga Teroris JAD Kalimantan Tengah
Polisi Ungkap Peran Tiga Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Kalteng
Kapolri Mutasi 60 Pamen Densus 88: Kombes Herry Heryawan Naik Pangkat Jadi Brigjen
Rekam Jejak Brigjen Herry Heryawan, Tembak John Kei hingga Tangkap Hercules