Polri Siapkan Tim Terbaik untuk Bebaskan Dua WNI Disandera Abu Sayyaf
Polri siap menerjunkan personel terbaiknya jika dibutuhkan dalam operasi penyelamatan dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.
Polri siap menerjunkan personel terbaiknya jika dibutuhkan dalam operasi penyelamatan dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina. Namun Polri masih menunggu keputusan Kementerian Luar Negeri sebagai leading sector penanganan kasus tersebut.
"Pada prinsipnya kepolisian siap. Kami mempersiapkan personel-personel yang sudah memiliki pengalaman, memiliki kompetensi, dan mengetahui tentang sedikit banyak situasi yang ada di Filipina," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Sabtu (23/2).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Bagaimana tanggapan Polri terkait kasus Aiman Witjaksono? "Nanti kita konfirmasi dengan Polda Metro, yang jelas bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan, sehingga prosedur hukum juga berjalan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Bareskrim Polri, Selasa (5/12).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
Dedi tak merinci personel dengan spesifikasi keahlian apa yang akan dikirimkan. Menurutnya, hal itu akan disesuaikan dengan permintaan Kemenlu.
Sejauh ini, kepolisian telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait, seperti Kemenlu, KBRI di Filipina, TNI, hingga kepolisian setempat. Dalam operasi ini, keselamatan sandera adalah yang utama.
"Jadi nanti kebutuhan-kebutuhan apa yang dibutuhkan dalam rangka negosiasi kepada penyandera tentu akan diputuskan oleh Kemenlu, di Jakarta nanti diputuskannya," kata Dedi.
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan dua pria, yang diduga warga negara Indonesia tak berdaya ditodong dengan golok.
Keduanya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu tampak sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata di duga kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membenarkan video yang memperlihatkan dua orang Indonesia disandera komplotan bersenjata.
Iqbal menyatakan, dua orang itu ditangkap saat sedang menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia pada 5 Desember 2018. Mereka berlayar bersama seorang warga negara Malaysia.
Iqbal menyatakan, keduanya diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Mereka adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah. Hingga kini, mereka belum berhasil dibebaskan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Baca juga:
Polri Siap Bantu Kemlu Bebaskan WNI Diculik Abu Sayyaf di Filipina
Menhan Hubungi Filipina, Bahas 2 WNI Diculik Kelompok Abu Sayyaf
Kemlu Pastikan WNI Sandera Abu Sayyaf yang Videonya Viral asal Wakatobi
WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tahun Lalu Akhirnya Dibebaskan
Satu Nelayan WNI Kembali Dibebaskan dari Tawanan Abu Sayyaf Setelah Disandera 5 Bulan
Ramai di Medsos, Polri Cek Kabar WNI Disandera Teroris Abu Sayyaf