Polri tegaskan pelaku ujaran kebencian di Kalbar terkait jaringan teroris
Polri tegaskan pelaku ujaran kebencian di Kalbar terkait jaringan teroris. Polri menegaskan Densus takkan asal menangkap seseorang jika tak ada kaitannya dengan kelompok atau jaringan teroris.
Mabes Polri memastikan KR (45) dan JS (15), terkait jaringan teroris. Ayah dan anak itu sebelumnya ditangkap Densus 88 di kediamannya Jalan Pangedan Cinata, Desa Raja, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/12) lalu.
"Pasti dengan teroris, karena Densus enggak mungkin nangkap yang itu (ujaran kebencian)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
KR dan JS ditangkap Densus karena telah melakukan ujaran kebencian. Setyo menjelaskan, jika seseorang melakukan ujaran kebencian dan menjadi atau tergabung dalam jaringan teroris maka Densus akan menangkapnya.
"Ujaran kebencian tapi kalau dia kelompok teroris," ujarnya.
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri menegaskan Densus takkan asal menangkap seseorang jika tak ada kaitannya dengan kelompok atau jaringan teroris.
"Kalau Densus udah nangkap berarti ada indikasi ke sana (teroris). Tinggal pendalaman saja," tandasnya.
Diketahui, tim Densus 88 Polri mengamankan dua orang asal Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Pelaku berinisial KR (45) dan JS (15) diciduk terkait kasus dugaan ujaran kebencian.
Keduanya tinggal di Jalan Pangedan Cinata, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. Keduanya diamankan, Sabtu (9/12) malam.
Barang bukti diamankan tim Densus 88 Polri dari penangkapan keduanya satu CPU, satu handphone android, dan satu laptop. Kedua pelaku terduga ujaran kebencian tersebut masih dilakukan penyelidikan tim Densus 88 Polri di Mapolda Kalbar.
Baca juga:
Diperiksa lebih lanjut, 12 terduga teroris ditangkap di Sumsel dibawa ke Jakarta
Terduga teroris di Palembang pedagang keripik & dikenal cuek ke warga
Penangkapan berlanjut, total 12 terduga teroris diamankan di Sumsel
Pelaku ujaran kebencian ditangkap Densus di Kalbar diduga anggota teroris
Dalam sehari, Densus 88 tangkap lima terduga teroris di Sumsel
Densus 88 tangkap seorang terduga teroris di Ampel Kembang Surabaya
Kasus ujaran kebencian, bapak dan anak diciduk Densus 88
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.