Polri Telah Petakan Indeks Potensi Kerawanan Jelang Pilkada 2020
Awi enggan membeberkan daerah atau wilayah mana saya yang rawan maupun tidak. Sebab, data tersebut tak dapat dipublikasikan ke masyarakat.
Mabes Polri tengah memetakan Indeks Potensi Kerawanan (IPK) dalam menghadapi Pilkada serentak 2020. Di mana Mabes Polri melihat setiap daerah atau wilayah memiliki IPK yang berbeda-beda
"Semua wilayah dari 270 daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak lanjutan 2020 tentunya semua memiliki potensi kerawanan sesuai karakteristik masing-masing daerah," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/9).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Dalam hal ini, dia enggan membeberkan daerah atau wilayah mana saya yang rawan maupun tidak. Sebab, data tersebut tak dapat dipublikasikan ke masyarakat.
"Rekan-rekan wartawan akan bertanya, berapa daerah yang sangat rawan, daerah rawan dan kurang rawan. Hal ini menjadi data inteligen yang tidak bisa kami sampaikan di forum ini," ujarnya.
Kendati demikian, Awi klaim kalau pihaknya telah membagikan kategori kerawanan dalam Pilkada serentak itu.
"Pilkada serentak lanjutan 2020 terdiri dari 270 lokasi dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota yang akan dilaksanakan pemilihan serentak pada Rabu, 9 Desember 2020 sehingga tidak menutup kemungkinan dari 270 lokasi tersebut ada daerah yang kita anggap kurang rawan, rawan dan sangat rawan. Indeks potensi kerawanan pilkada serentak 2020 diatur dalam beberapa hal yang jadi unsur-unsur IPK, terdiri dari ada 5 dimensi, 17 variabel dan 118 indikator," beber Awi.
"Itu sudah menjadi catatan kepolisian untuk dijadikan pedoman dalam rangka deteksi dini terjadinya gangguan kamtibmas atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang jadi dasar pengamanan oleh satuan kewilayahan dalam menyukseskan pilkada serentak 2020 agar berjalan aman, damai, sejuk, jujur, adil dan aman dari Covid-19," pungkasnya.
(mdk/fik)