Polri usut video ISIS ajari anak Indonesia perang
Polisi menyatakan penyebar video itu bisa dijerat lantaran dianggap sebagai tindakan penghasutan.
Polri masih menelusuri keabsahan video diduga dibuat kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengajarkan anak-anak Indonesia berusia sekitar sepuluh tahun berlatih perang dan memanggul senapan di situs berbagi video, Youtube. Saat ini, Polri bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika membentuk tim khusus buat menyelidiki video beredar sejak kemarin.
"Sementara dikaji kementerian berwenang termasuk polisi di mana video dibuat, anak siapa, latar belakang, senjata apa, ustaz dari mana. Belum tentu itu ada di Indonesia, bisa jadi di luar negeri. Itu sedang dalam masuk analisa yang dalam oleh tim. Kita kerja sama dengan Kemenkominfo supaya video itu bisa diblokir," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Rikwanto di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/3).
Rikwanto mengatakan tak menutup kemungkinan pelaku penyebar tayangan itu mendapat sanksi pidana. Sebab menurut dia video itu tergolong dalam tindakan penghasutan.
"Iya bisa pidana karena masuk propaganda. Video itu pernah dilakukan di beberapa daerah konflik seperti Nigeria, dengan menculik anak sekolah atau anak kecil dan dijadikan budak militer," ujar Rikwanto.
Rikwanto melanjutkan, karena dianggap sebagai propaganda maka video itu saat ini sudah dihapus oleh Kemenkominfo. Tetapi dia menegaskan video belum tentu dibuat di Indonesia.
"Di Indonesia atau di mana itu masih dikaji. Kita kerjasama dengan Kemenkominfo supaya bisa situs itu diblokir," lanjut Rikwanto.