TNI: Pos Gabungan Ditempatkan di Kampung-Kampung Usai Penyerangan KNPB di Maybrat
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron memastikan jika kondisi Maybrat kondusif usai penyerangan oleh KNPB terhadap Pos Koramil Persiapan Kisor, Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Kejadian itu telah menggugurkan empat anggota TNI.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron memastikan jika kondisi Maybrat kondusif usai penyerangan oleh KNPB terhadap Pos Koramil Persiapan Kisor, Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Kejadian itu telah menggugurkan empat anggota TNI.
"Untuk diketahui bahwa situasi Maybrat saat ini sudah kondusif, dengan ditempatkannya pos gabungan yang ada di kampung-kampung untuk menjamin keamanan masyarakat," kata Hendra dalam keterangannya, Kamis (16/9).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
Setelah mendapatkan jaminan tersebut, kata dia, sejumlah masyarakat pun bisa kembali melakukan aktivitasnya seperti melanjutkan pendidikan kuliah. Sebab menurut Hendra, sebelumnya masyarakat diduga diancam kelompok KNPB apabila kembali ke kampung.
"Setelah mendapat jaminan keamanan dari pos, puji tuhan beberapa pemuda telah kembali untuk melanjutkan kuliah mereka di Sorong," ujar dia.
Dia menyebut, perbuatan dilakukan KNPB sangat keji. Hendra mengatakan, mereka tak ingin adanya pembangunan di sejumlah kampung atau di tanah Papua.
"Setiap pembangunan yang ada, dihambat oleh mereka. Mereka mengancam masyarakat untuk ikut menghambat pembangunan yang ada di kampung. Mereka merusak segala pembangunan yang ada di kampung," ungkapnya.
"Terbukti, kemarin mereka merusak jembatan yang bukan dibangun oleh mereka. Jadi mereka hanya bisa merusak, melaksanakan pembangunan sama sekali tidak ada. Sayangnya masyarakat juga diancam untuk ikut andil dalam perusakan pembangunan yang ada di kampung-kampung tersebut," sambungnya.
Hendra menyebut, KNPB memiliki ideologi kolonial yang dinilainya hanya bisa menghasut, mengancam, menteror dan menghambat pembangunan.
"Generasi-generasi muda kita dihambat, tidak boleh ada yang sekolah, jangan ada yang kuliah. Sehingga, generasi-generasi kita terus menjadi generasi yang terbelakang," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada para orangtua untuk selalu menjaga anak-anaknya agar tak terhasut oleh kelompok KNPB.
"Jangan mau menjadi penghancur tanah Papua ini, biarkanlah anak-anak kita terus sekolah, terus mengembangkan diri. Sehingga mereka boleh menjadi anak-anak yang pandai dan anak-anak yang takut akan tuhan. Ayo para pemuda, kita bangkit, kita terus belajar, kita terus mengisi diri kita," imbaunya
"Sehingga kita dapat menjadi bagian dari yang mengisi pembangunan di tanah Papua, di tanah yang diberkati ini. Jangan menjadi penghalang, jangan menjadi penghambat, jangan menjadi penghasut, jangan menjadi peneror seperti kelompok KNPB," tutupnya.
Baca juga:
2 Nakes Jatuh ke Jurang Usai Teror KST di Kiwirok Dievakuasi, 1 Ditemukan Meninggal
BNPT Waspadai Aksi Teror KKB di PON Papua: Kita Tidak Ingin Dipermalukan
Aparat dan Warga Cari Mantri Hilang Usai Fasilitas Umum di Kiwirok Dibakar KST
Kapolda Papua Barat Perintahkan Foto DPO KNPB Serang Posramil di Maybrat Disebar
Evakuasi Korban Pesawat Rimbun Air Jatuh Lewat Darat, Aparat Antisipasi Gangguan KKB
TNI-Polri Bahu-Membahu Perbaiki Jembatan yang Dirusak KNPB di Papua
TNI-Polri Perbaiki Jembatan di Maybrat Dihancurkan KNPB