Positif Covid-19, Wakil Wali Kota Depok Sempat Antre Dapat Tempat Tidur di RS
"Saya nunggu pasien yang bergeser. Ya sempat ngantri. Ngantrelah,” paparnya.
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna terkonfirmasi positif Covid-19. Pradi sempat mengalami demam beberapa hari. Kemudian Pradi menjalai tes swab PCR. Hasilnya Pradi diketahui positif dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok.
“Pada mulanya beliau demam lebih kurang lima hari. Setelah Swab PCR pada hari Jumat dan hasilnya diketahui pada hari Sabtu dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, Minggu (31/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Setelah dirawat semalam, kondisinya pun stabil. Pradi termasuk satu dari 10 orang yang menerima vaksin Covid-19 di Depok. Namun dia hanya mendapat vaksin pada tahap I karena ketika vaksin tahap II dia mengalami demam sehingga tidak bisa ikut divaksin.
“Beliau sudah melakukan vaksinasi covid-19 yang pertama tanggal 14 Januari 2021. Ketika akan vaksinasi kedua tanggal 28 Januari 2021 kondisi beliau demam, sehingga tidak melakukan vaksinasi kedua,” ujar Dadang.
Dengan kondisi Pradi itu, Dadang pun berdoa agar kondisinya segera pulih. “Kita doakan semoga beliau cepat pulih,” ujar dia.
Terpisah, Pradi mengatakan saat ini kondisinya berangsur stabil. Dia menjelaskan sempat mengalami demam, flu dan batuk sedikit dan tidak ada sesak sehingga dia tidak dipasang ventilator.
“Saya merasakan gelaja pas mau vaksin kedua. Ketika saya mau berangkat pagi kok pusing saya, saya agak panas nih badan saya, itu hari Kamis. Akhirnya saya konsultasi dulu, kalau demam ditunda dulu. Makanya saya enggak jadi,” katanya.
Dia pun menjalani rapid test hari jumat pagi dengan hasil negatif. Setelah itu, dia pun minum obat demam. Namun dia malah panasnya tinggi di Jumat malam.
“Nah langsunglah saya minta swab. Hasilnya kan enggak bisa langsung, besoknya saya dinyatakan positif. Saya sempat minta dirawat di rumah untuk isoman. Tapi karena masih kurang nyaman akhirnya saya coba ke RSUD tapi belum dapat tempat dan menunggu. Ya kalau pagi saya nyatakan dirawat mungkin sudah ada tempatnya tapi karena saya berharap isoman akhirnya malam itu saya baru bisa masuk. Saya nunggu pasien yang bergeser. Ya sempat ngantri. Ngantrelah,” paparnya.
Dia pun baru dapat kamar sekitar pukul 12 malam. Dia pun ikut mengantri dan mendahulukan pasien yang sudah mengantri sebelumnya.
“Baru dapat kamar jam 12 malam, karena mendahulukan rakyat dulu. Ternyata demam saya makin parah. Saat dirumah saya langsung SOP sendiri di kamar enggak ada yang boleh masuk ke kamar saya. Ternyata saya nunggu juga, masyarakat jangan berpikr buruk dulu ya pada layanan rumah sakit kita,” tambahnya.
Pradi mengaku tidak tahu dari mana dia terpapar. Usai vaksin pertama, dirinya tidak mengalami gejala apapun. Bahkan dia masih bisa olahraga.
“Saya enggak tahu terpapar dari mana. Usai vaksin pertama tidak ada gejala apa, saya masih olahraga,” ucapnya.
Begitu tahu positif Covid-19, dia meminta seluruh keluarga menjalani tes swab. "Keluarga saya minta swab semua walaupun mereka sehat-sehat saja,” tegasnya.
Pradi menjelaskan dari informasi yang dia terima walaupun sudah divaksin tahap I ternyata masih beradaptasi. Sedangkan vaksin kedua itu untuk penguatan imun.
“Ya jadi saya dikasih tahu kok sudah divaksin bsia kena, ternyata memang vaksin pertaa itu maish adaptasi, vaksin kedua itulah penguatan, katanya begitu,” ungkapnya.
Dia pun tak bosan untuk mengimbau pada warga agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena kata Pradi, hal itu yang bisa menjaga penyebaran virus.
“Tetap jangan main-main dengan Covid, yang namanya prokes sudah sangat luar biasa, bahkan ke rumah saaya saja kan aturannya ketat. Masker, jaga jarak dan cuci tangan, tapi faktanya saya kena juga,” pungkasnya.
Baca juga:
Sebut PPKM Tak Efektif, Jokowi Minta Epidemiolog Dilibatkan Susun Kebijakan
Pemkab Bogor Refocussing Anggaran Lagi untuk Lawan Pandemi Covid-19
Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Selidiki Asal-Usul Virus Corona
Jokowi: PPKM Tidak Efektif, Covid-19 Masih Naik di Beberapa Provinsi
Vaksinasi Covid-19 Mulai Dilakukan Secara Massal