Prabowo Bicara Program Makan Siang Bergizi ke Pimpinan Negara G20 di Brasil
"Kelaparan dan kemiskinan merupakan masalah nyata bagi kami setiap hari," kata Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara pertemuan pimpinan negara G20 di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11). Prabowo memuji Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, karena menempatkan kemiskinan dan kelaparan sebagai titik fokus sesi G20.
"Saya sendiri baru saja terpilih sebagai presiden negara ke-4 terbesar di dunia, kami memiliki populasi terbesar ke-4 (di dunia). Oleh karena itu kelaparan dan kemiskinan merupakan masalah nyata bagi kami setiap hari," kata Prabowo.
- Prabowo Pelajari Keberhasilan Brasil Realisasikan Program Makan Bergizi Gratis
- Prabowo Minta Anggotanya Sisihkan Rp100.000 Tiap Bulan untuk Sekolahkan Anak Kurang Mampu: Jangan Omon-Omon, Sekarang Aksi
- Prabowo Janji Indonesia Swasembada Pangan 5 Tahun ke Depan, Bisakah Tercapai?
- Prabowo: Makan Bergizi Gratis Bukan untuk Cari Popularitas, Ini Menyelamatkan Masa Depan Bangsa
"Saya terpilih karena masalah kemiskinan dan kelaparan. Oleh karena itu saya sangat senang terlibat dalam KTT G20 ini," sambungnya.
Prabowo menyebut, bagi negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah kepentingan nasional yang vital.
Sehingga, Prabowo mengatakan pemerintahannya telah menyiapkan anggaran yang cukup tinggi untuk pendidikan.
"Karena saya percaya pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan. Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi rakyat kita," jelas dia.
Selain itu, dia juga menyinggung soal program makan bergizi gratis. Prabowo meyakini dengan program tersebut sangat bermanfaat untuk generasi Indonesia ke depan.
"Makanan gratis untuk anak-anak kita merupakan bagian penting dari strategi kami, ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan kaum muda kita agar dapat memahami manfaat pendidikan," tutur Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan, di bawah kepemimpinannya optimistis akan mengatasi kelaparan. Serta,mampu berkontribusi untuk melawan kemiskinan dan kelaparan global.
"(soal) kelaparan, kami sangat optimis dapat mengatasi kelaparan di Indonesia. Saya berencana untuk mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun, swasembada energi dalam empat tahun dan dalam lima tahun kami yakin dapat berkontribusi pada aliansi global melawan kemiskinan dan kelaparan," imbuhnya.