Prabowo Cerita Kedekatannya dengan Gus Dur: Saya Ini Jenderal yang Tukang Pijitnya
Prabowo mengatakan, nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya.
Di mata Prabowo, Gus Dur sosok luar biasa.
Prabowo Cerita Kedekatannya dengan Gus Dur: Saya Ini Jenderal yang Tukang Pijitnya
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku memiliki kedekatan dengan Presiden Abdulrachman Wahid (Gus Dur). Saking dekatnya, Prabowo mengaku pernah menjadi tukang pijat Presiden ke-4 Republik Indonesia.
Tak cuma itu, Prabowo juga memiliki kesempatan masuk kamar pribadi.
- GNCP Resmikan Rumah Pemenangan Prabowo Gibran di Pluit
- Prabowo Terkenang Pesan Gus Dur agar Temui Ulama Hingga Antarkan Dirinya jadi Pengusaha Sukses
- Prabowo soal Deklarasi Gibran Cawapres: Dalam Waktu Sesingkat-singkatnya
- Prabowo: Kita Mau Anak Cucu Kita Bekerja dengan Hasil Cukup, Jangan Selalu UMR UMR!
"Orang tidak tahu, saya ini Jenderal yang tukang pijitnya Gus Dur, yang bisa masuk kamar tidurnya Gus Dur. Demikian deketnya saya sama Gus Dur dan memang Gus Dur waktu itu luar biasa."
kata Prabowo Subianto dalam sambutan ucapan selamat Pengukuhan Guru Besar Prof Ali Masykur Musa di Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (18/11).
Prabowo menilai Gus Dur sebagai tokoh dengan visi jauh ke depan, walaupun pemikiran-pemikirannya sangat sulit dipahami oleh kebanyakan orang.
"Sehingga banyak yang tidak bisa diikuti cara berpikir beliau (Gus Dus). Karena beliau sudah jauh ke depan," katanya.
Gus Dur disebut sebagai tokoh yang konsern menjaga toleransi, menghormati semua agama, antikekerasan dan demokrasi. Gus Dur menjadi inspirasinya untuk terus berjuang di jalan yang telah diajarkan Presiden Ketiga tersebut.
"Itu juga yang saya dapatkan, yang meyakinkan saya harus terus berjuang bersama kawan-kawan di atas jalan yang benar," katanya.
Nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya. Indonesia harus pada tujuan yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.
"Indonesia harus rukun, harus satu dan Indonesia adalah multikultural. Indonesia adalah majemuk, bahwa Pancasila adalah given," kata Prabowo.
Tahun politik, Prabowo mengaku mendapatkan banyak undangan dan beberapa harus berbenturan jadwal. Namun Ia memilih untuk hadir ke Unisma dengan alasan cocok dengan Nahdlatul Ulama (NU). Karena memang Unisma sendiri merupakan wadah perjuangan NU yang didirikan banyak tokoh NU.
"Saya hadir di sini sangat merasa nyaman. Saya merasa mendapat ilmu, jadi dengan usia saya sekarang ini saya masih belajar setiap hari. Saat ini pun saya mendapatkan tambahan ilmu dari apa yang disampaikan Kyai Ali Masykur Musa, sangat luar biasa. Pak Rektor juga. Nampaknya saya cocok sama NU rupanya," kata Prabowo mengungkapkan.
Selain dekat dengan NU, Prabowo juga mengaku dekat organisasi di bawah NU, PMII, Ansor, bahkan Gusdurian. Prabowo mengatakan NU menjaga Islam yang moderat, sejuk dan rahmatan lil alamin. Islam yang melindungi semua golongan.
"Islam yang tidak akan mengizinkan, kekerasan, fanatisme dan ekstrimisme dan radikalisme. Ini sesuatu yang membesarkan hati saya," kata Prabowo.