Prabowo Ungkap Momen Terakhir Bertemu Rizal Ramli
Prabowo bertakziah ke rumah duka Rizal Ramli yang berada di kawasan Jakarta Selatan.
Prabowo Ungkap Momen Terakhir Bertemu Rizal Ramli
Menteri Pertahanan (Menhan) Pranowo Subianto menyambangi rumah duka Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. Dia mengaku mengenal sosok Rizal sebagai sahabat yang memiliki banyak pemikiran.
- Ridwan Kamil Akui Pertemuan dengan Prabowo dan Jokowi Bahas Dukungan di Pilkada Jakarta
- Ridwan Kamil Libur Kampanye Demi Hadiri Pisah Sambut Jokowi-Prabowo di Istana
- Momen Prabowo Bertemu Jenderal Teman Satu Kamar, Diberikan Kata-kata Luar Biasa
- Momen Prabowo Dampingi Jokowi Guyur Jatim Rp 925 M Bangun Jalan, Gagah Bertopi Hitam
Dari pantauan merdeka.com, nampak Prabowo tiba di rumah duka Rizal Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, sekitar pukul 18.59 WIB. Kedatangan dia disambut oleh perwakilan keluarga Rizal.
Prabowo yang mengenakan kemeja cream masuk ke kediaman Rizal untuk memberikan doa serta penghormatan terakhir kalinya.
Dia menyebut sosok Rizal dikenalnya sebagai sahabat yang memiliki intelektual hingga seorang aktivis. Meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda dalam sikap politik, namun keduanya tetap bersahabat.
"Kadang-kadang beliau waktu itu kurang sabar dan walaupun kita terap bersahabat, tetapi waktu itu kita memilih jalan yang berbeda, dengan idealisme beliau, mungkin beliau ingin perbaikan cepat, tapi kita hargai, kita saling menghargai," kata Prabowo di rumah duka Rizal, Rabu (3/1).
Menteri yang merangkap sebagai Capres nomor urut 2 itu juga mengungkapkan terakhir kali bertemu dengan sahabatnya pada saat menghadiri acara ulang tahun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan sekitar bulan September 2023 lalu.
Pertemuan tersebut tidak disangkanya akan menjadi terakhir kalinya melihat sosok Rizal.
"Jadi ya saya juga kaget beliau telah dipanggil," ucap Prabowo.
Hingga saat ini, Ketum Gerindra itu juga masih terngiang akan pesan terakhir kali dari almarhum agar tetap bersabar meskipun memilih jalan yang berbeda dalam politik.
"Saya kira beliau dari segi idealisme beliau jadi saya memilih jalan rekonsiliasi, saya memilih jalan kerukunan mencari titik-titik pertemuan dari titik-titik perpisahan itu jalan saya. Jadi beliau waktu itu bilang sabar," tutupnya.