Prajurit Yon 100/Raider diminta tak sakiti rakyat di perbatasan
Pasukan Raider menggantikan Prajurit Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa bertugas menjaga daerah perbatasan.
Bupati Nunukan Kalimantan Utara, Basri meminta kepada prajurit satuan tugas pengamanan perbatasan (satgas pamtas) yang baru dari Batalion Infantri 100/Raider mampu menahan diri selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Saya atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan meminta kepada prajurit Yonif 100/Raider selama bertugas menjaga wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia) nanti mampu melawan diri dari hal-hal yang kurang baik," harap mantan Komandan Kodim 0911/Nunukan ini pada acara panggung prajurit lepas sambut satgas pamtas di Markas Komando Taktis Satgas Pamtas di Jalan Fatahillah Nunukan, Sabtu (22/12).
Basri menceritakan prajurit satgas pamtas sebelumnya seringkali mendapatkan komplain adanya tindakan kurang terpuji yang dianggap merugikan masyarakat di wilayah perbatasan.
Dia berpesan agar benar-benar melaksanakan penyerahan tugas yang baik dengan Yonif 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa karena perlu diingat pertempuran yang paling berbahaya adalah ketidakmampuan menjaga diri dari hawa nafsu.
"Musuh di wilayah perbatasan ini sebenarnya tidak ada tetapi hanya bagaimana melawan diri sendiri saja," ujar dia.
Tak lupa dia mengajak prajurit Yonif 100/Raider Kodam I Bukit Barisan Sumatera Utara ini untuk senantiasa bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Nunukan pada saat menjalankan tugas.
Basri mengatakan, selain kegiatan menjaga 31 pos perbatasan yang terbentang dari titik nol di Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Negeri Sabah Malaysia hingga Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak Malaysia, patroli patok juga mungkin akan melaksanakan kegiatan lainnya berupa bakti sosial (baksos).
Kepada prajurit satgas pamtas yang baru ini diminta menjalin komunikasi yang baik dengan aparat keamanan lainnya seperti Kodim 0911/Nunukan, Polres Nunukan, Pangkalan TNI AL dan prajurit Marinir di Pulau Sebatik.
Basri juga menyampaikan masyarakat perbatasan di Kabupaten Nunukan telah sangat hapal dengan keberadaan prajurit satgas pamtas sehingga yang perlu dilakukan adalah kerjasama dan koordinasi yang baik.
Basri meminta pula kepada Komandan Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Letkol Inf Syafta Feryansyah agar sering berkomunikasi guna membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wilayah perbatasan.
"Diminta pula kepada Komandan Satgas Pamtas yang baru agar sering-sering ngobrol dengan saya, karena banyak hal yang perlu dibicarakan soal perbatasan ini," katanya.
Baca juga:
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
5 Kebijakan aneh pemerintah di sektor telekomunikasi
RI-Malaysia teken dua MoU di bidang kepemudaan dan pendidikan
Pengelolaan hutan dan lahan di Indonesia sangat buruk
Preview: Indonesia vs Myanmar, menang atau pulang
Indonesia di ambang batas negara terkorup dunia