Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar
Presiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat penanganan banjir lahar dingin Sumatera Barat di Posko Pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Selasa (21/5/2024).
- Jokowi Titip Pesan ke Prabowo Lewat Warga: Kalau Ketemu Presiden Terpilih Minta Dilanjutkan
- Tinjau Posko Pengungsi Banjir di Sumbar, Jokowi Bagikan Makan Siang hingga Bantuan
- Jokowi Perintahkan Relokasi Rumah Korban Banjir di Sumbar Segera Dimulai
- Jokowi dan Iriana Kunjungi Lokasi Banjir Lahar Dingin di Kabupaten Agam Sumbar
Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar
Jokowi memerintahkan jajaran terkait agar menggencarkan proses evakuasi korban hilang agar dapat segera ditemukan.
"Tadi mengenai evakuasi, mengenai yang belum ketemu, korban yang belum ketemu agar diupayakan," kata Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).
Dia juga mengecek logistik harian untuk para pengungsi banjir. Jokowi menilai logistik untuk para pengungsi masih tercukupi hingga tiga minggu kedepan.
"Masalah logistik harian untuk para pengungsi saya lihat juga masih baik dan logistiknya juga masih 3 minggu ke depan jg masih cukup. Saya kira seperti itu yang saya cek," ujarnya.
Disisi lain, Jokowi memastikan pemerintah akan memberikan santuan bagi keluarga korban yang meninggal akibat banjir. Selain itu, dia menyampaikan pemerintah menyalurkan bantuan untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan karena banjir.
"Dan juga dimulai pembangunannya tetapi dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan Pak Bupati," tutur Jokowi.
Sebelumnya, sebanyak 67 orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam. Selain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Data tersebut tercatat hingga Kamis (16/5/2024). Dari 67 korban meninggal, 3 korban di RS Sijunjung belum teridentifikasi.
"Untuk warga terdampak ada 989 KK,dan 40 orang mengalami luka-luka," kata Kepala BNPB, Suharyanto, Jumat (17/5/2024).
Ia menyebut, pencarian sudah berjalan lima hari sejak kejadian banjir lahar dingin, pihaknya mulai melakukan dialog dengan keluarga korban yang masih hilang.
"Korban hilang sebanyak 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum oleh keluarga, kalau sudah, kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari," ujarnya.
Ia menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB, sehingga ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
Di samping itu, ia meminta pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat, mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan.
"Sembako melimpah, tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," ia menambahkan.