Prestasi Indonesia di kancah dunia selama 2016
Tinta emas ditorehkan Indonesia di pentas dunia. Prestasi yang sangat membanggakan, mulai dari mempertahankan emas, gelar juara hingga merebut gelar dari negara tetangga.
Tinta emas ditorehkan Indonesia di pentas dunia. Prestasi yang sangat membanggakan, mulai dari mempertahankan emas, gelar juara hingga merebut gelar dari negara tetangga.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menjadi tim pertama yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kontingen Indonesia dipimpin oleh Mayor Inf Syafruddin anggota Divisi Infantri 1 Kostrad ini merebut 23 emas dari total 50 emas yang diperebutkan.
Tak sekadar menjadi juara umum, TNI AD berhasil mempecundangi Australia selaku tuan rumah, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, China dan negara-negara maju lainnya. Prestasi membanggakan lagi adalah gelar juara ini sudah dipertahankan selama sembilan tahun berturut-turut.
"Yang lebih membanggakan, senapan yang kita gunakan adalah SS-2 V4 buatan PT Pindad, salah satu industri strategis dalam negeri kebanggaan Indonesia," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) TNI AD Kolonel Czi Berlin dalam siaran persnya, Jumat (20/5) lalu.
Prestasi itu berlanjut ke Filipina, dalam event bertajuk ASEAN Armies Rifle Meeting (AARM) 2016. Tak main-main, jumlah medali emas yang diraih mencapai 21 buah.
Perolehan ini jauh di atas dua pesaing terdekatnya, yakni Thailand yang memperoleh 10 medali emas dan Filipina dengan 10 emasnya. Selain itu, TNI juga mendapatkan 15 perak dan 14 perunggu, sekaligus membawa pulang 6 tropi.
Dari 37 petembak yang mengikuti lomba, 24 di antaranya merupakan petembak-petembak terbaik Kopassus, termasuk terdapat 4 prajurit Korps Wanita TNI AD (Kowad) Kopassus.
Prestasi selanjutnya ditorehkan di cabang olahraga Badminton, di mana pemain ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir mempertahankan emas untuk Indonesia di Olimpiade Rio. Keduanya sukses mengandaskan perlawanan duet pemain Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua set langsung, dengan skor 21-14, 21-12.
Alhasil, dengan kemangan itu mereka disambut bak pahlawan. Pasangan yang akrab disapa Owi dan Butet itu diangkut dengan bus bandros dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Istana Kepresidenan, bahkan masyarakat ikut bergerombol di jalanan menyambut kedatangan mereka.
Meski mengalami tekanan berat, namun Owi dan Butet tetap tenang menghadapi lawannya di Final Olimpiade Rio itu. Alhasil, keduanya sukses dalam menyerang maupun bertahan hingga membuat Soon/Ying keteteran dan takluk di tangan mereka.
Kira-kira, prestasi apa lagi yang bakal diterehkan Indonesia ya?