Prestasi kepala BIN, tangkap Din Minimi sampai buronan BLBI
Sutiyoso kemudian melaporkan kepada Jokowi. Jokowi pun memberi perintah Sutiyoso untuk ke Shanghai.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutiyoso didatangi tiga utusan dari China untuk melaporkan penangkapan buron Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono. Kala itu Sutiyoso sedang berada di London untuk mendampingi Presiden Joko Widodo.
Pada 14 April, Samadikun ditangkap oleh aparat penegak hukum China di Shanghai setelah BIN memberikan lokasi keberadaan. Pihak China mengatakan penahanan Samadikun akan habis 21 April.
"Kalau kita tidak bisa keluarkan SH dari China setelah 7 hari nanti jadi rumit dan panjang," kata Sutiyoso di Halim Perdanakusuma, Kamis (21/4).
Sutiyoso kemudian melaporkan kepada Jokowi. Jokowi pun memberi perintah Sutiyoso untuk ke Shanghai. "Sekarang saya resmi serahkan ke Jaksa Agung," imbuhnya.
Sutiyoso menyatakan akan memburu para terpidana kasus korupsi yang hingga kini masih lari ke luar negeri. Dia meminta mereka menyerahkan diri karena di manapun mereka, akan terus diburu.
"Perburuan terhadap terpidana koruptor ini akan terus kita lanjutkan. Masih 28 orang masih kita cari. Saya akan terus memburunya," kata Sutiyoso di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (21/4).
Sutiyoso mengaku, salah satu tugasnya sebagai kepala BIN yang diminta Presiden Jokowi adalah menangkap para buron koruptor. "Saya kira mereka yang masih di luar alangkah baiknya dan lebih terhormat menyerahkan diri. Kepada yang masih di luar di ujung dunia mana pasti saya cari," tegasnya.
Sebelumnya, lewat negosiasi alot selama berbulan-bulan Sutiyoso berhasil membuat kelompok bersenjata pimpinan Nurdin bin Ismail Amat Alias Nurdin Abu Minimi atau Din Minimi menyerah. Kelopok yang disebut-sebut sebagai sempalan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut selama ini keberadaannya paling diburu di Aceh.
Sebanyak 120 anggota termasuk Din Minimi menyerahkan diri. Sutiyoso sebelumnya melakukan pertemuan bahkan bermalam di rumah Din Minimi.
"Senin kemarin, saya menuju markas Din Minimi, magrib saya sampai di tempat mereka," kata pria yang akrab disapa Bang Yos itu saat dihubungi Selasa (29/12).
Untuk sampai ke markas Din Minimi, lanjut Bang Yos, medan yang harus dilalui tidak mudah. Dia saat itu hanya bersama satu pengawal dan satu ajudan.
"Jalan yang ditempuh banyak liku-liku, licin, saya kadang naik motor, kadang jalan. Ya ini tentu penuh risiko yang sudah saya pertimbangkan," tambahnya.
Setelah bertemu, Sutiyoso mengaku sambutan Din Minimi cukup baik. Meskipun diakuinya suasana saat itu sangat menegangkan.
"Serem banget, mereka pakai pakaian hitam-hitam bawa AK. Dan mobil saya sempat dicegat mobil berulang. Tapi setelah bertemu sambutan cukup baik," jelas mantan prajurit Kopassus ini.