Prof Zubairi: Varian Mu Tidak Lebih Berbahaya Dibanding Varian Delta
Meski tidak berbahaya, Prof Zubairi mengajak semua pihak tetap waspada terhadap varian Mu. Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, menegaskan varian Mu tidak lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Buktinya, sudah lebih dari tujuh bulan beredar, prevalensi varian Mu di dunia hanya 0,1 persen.
Artinya, varian Mu hanya ditemukan pada 1 orang dari 1.000 penduduk. Varian Mu ditemukan pertama kali di Kolombia pada awal Januari 2021.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Varian Mu sampai sekarang tidak ada bukti bahwa lebih berbahaya jika dibandingkan dengan varian Delta," katanya kepada merdeka.com, Rabu (8/9).
Meski tidak berbahaya, Prof Zubairi mengajak semua pihak tetap waspada terhadap varian Mu. Namun, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan.
"Kita sama sekali tidak perlu khawatir, namun hati-hati karena siapa tahu kemudian menjadi mutasi baru lagi," ucapnya.
Data 6 September 2021, varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Prof Zubairi menyebut ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah masuk dan meluasnya varian Mu di Indonesia.
Pertama, melakukan monitor dan evaluasi jumlah kasus positif dan kematian Covid-19 harian. Kedua, mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar. Ketiga, mempercepat vaksinasi Covid-19.
"Bagaimanapun vaksinasi mampu mencegah varian baru walaupun efektivitasnya akan turun," pungkas Prof Zubairi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan varian Mu memiliki karakter resisten terhadap vaksin. Karakter ini diketahui berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
"Tapi itu dalam konteks laboratorium bukan dalam konteks epidemiologi," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/9).
Sementara Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan varian Mu dan varian C.1.2 asal Afrika Selatan bisa menyerang organ manusia secara sistemik.
"Ada dari Afrika maupun Kolombia mengatakan bahwa ini menyerang manusia, menyerang paru-paru dan menyerang secara sistemik," katanya dalam diskusi, Selasa (7/9).
Gejala yang ditimbulkan varian baru ini berbeda dengan sebelumnya. Gejala akibat Covid-19 yang terjadi selama ini umumnya anosmia, demam, dan batuk pilek.
"Bisa saja nanti terjadi tidak ada lagi batuk pilek, tidak ada lagi demam, tiba-tiba ada diare ataupun tiba-tiba dia merasa sesak, kekentalan darah tinggi," jelasnya.
Baca juga:
Prof Hindra Irawan: Belum ada Bukti Kasus Meninggal Karena Vaksin Covid-19
Diyakini Lebih Menular dari Delta, Varian Mu Ditemukan di 49 Negara Bagian AS
Polisi Usut Dugaan Pungli Insentif Petugas Pemakaman Covid-19 di Malang
Disiplin Prokes Kunci Hidup Berdampingan dengan Covid-19
OJK: Dampak Negatif Covid-19 ke Perekonomian Belum Bisa Hilang dalam Waktu Dekat
Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 7 September 2021
Pasien Covid-19 Filipina Jalani Perawatan di Parkiran Rumah Sakit