Program Sulap Sampah Jadi Uang, Bupati Banyumas Berguru ke Bantar Gebang Bekasi
Ahmad Husein membawa ratusan kilo sampah Banyumas, untuk diolah menjadi bahan baku untuk kerajinan tangan maupun pertanian bagi warganya.
Sampah adalah persoalan klasik setiap daerah, terutama pada momen-momen liburan tanggal merah perayaan hari besar agama, nasional maupun internasional.
Meski tanggal merah, Imlek 1 Febuari 2022, Bupati Banyumas, Achmad Husein memilih pergi ke 'sekolah pengelolaan sampah' Bantar Gebang Bekasi, untuk belajar menyulap sampah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kapan sampah plastik mencemari Sungai Ciliwung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Dimana saja sampah di Banyumas diolah? Dari awalnya 6 TPST, pembangunan terus berkembang pesat menjadi 29 TPST dan tersebar di seluruh penjuru kabupaten secara merata. Mengutip situs goodnewsfromindonesia.id, pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas dilakukan dengan melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak.
-
Bagaimana Monumen Antroposen memanfaatkan sampah plastik? Bahan baku material pembuatan dinding monumen dibuat dari sampah plastik yang dipanaskan, lalu dipress dan dibentuk menyerupai batu bata. Setiap batu bata plastic dibuat dari 6 kg sampah plastik.
Didampingi Direktur BUMD Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit pratomo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Junaidi, Husein membawa ratusan kilo sampah Banyumas, untuk diolah menjadi bahan baku untuk kerajinan tangan maupun pertanian bagi warganya.
"Ya, saya bawa sampah (sekitar 300 kilo gram) dari Banyumas ke sini. Biasanya sampah banyak saat tanggal merah atau hari libur. Saya mau lihat dan praktikkan sendiri cara mengolah sampah di Bantar Gebang," kata Husein kepada wartawan, Selasa, (1/2).
Husein mengaku sangat membutuhkan ilmu sekaligus teknologi pengelolaan sampah di Bantar Gebang, untuk ditiru dan diaplikasikan pada sistem pengelolaan sampah Kabupaten Banyumas.
Seiring pesatnya perkembangan daerah Banyumas, Husein memperkirakan persoalan sampah akan semakin kompleks jika tidak segera ditangani dengan baik.
"Saya praktikkan sendiri (mesin pengolahan sampah) dan benar, sampah yang saya bawa jadi kering. Ini membuktikan mesin sederhana di tempat pengelolaan sampah ini berfungsi dengan baik," tutur Husein.
Atas dasar itulah, Husein akan membawa teknologi pengelolaan sampah mandiri Bantar Gebang Bekasi ini ke daerahnya untuk segera diaplikasikan pada dinas terkait.
Saat ini, Husein mengaku dirinya tengah fokus mengakselerasi program Sulap Sampah jadi Uang alias Sumpah Beruang, setelah mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, agar memiliki nilai ekonomis bagi warga maupun daerah Banyumas.
"Dengan teknologi ini, program Sumpah Beruang, Sulap Sampah Jadi Uang, akan benar-benar sempurna dan dapat dinikmati oleh masyarakat Banyumas," tutur Husein.
Sedikitnya 24 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ratusan warga Banyumas, telah menggunakan hasil olahan sampah untuk dijadikan barang-barang yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Hasil olahan berupa bahan baku ini, dihasilkan dari 2 jenis sampah yang berasal dari sedikitnya 22 truk sampah, yang dikumpulkan dinas terkait dari seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.
"Syukur Alhamdulillah, teknologi ini bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah, namun bernilai ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Banyumas," pungkas Husein.
Baca juga:
Dukung Indonesia Hijau, KAI Kurangi Penggunaan Kemasan Makanan Plastik
Pantai Kuta Bali Dikelilingi Sampah Plastik dan Rumput Laut
Penampakan Lautan Sampah di Muara Sungai Cisadane
Terbenam di Lautan Sampah Sungai Cisadane
Penyu Ditemukan Mati dengan Mulut Penuh Sampah Plastik di Pantai Cangkring Bantul
Habiskan 40 Tahun Kumpulkan Kantong Plastik Bekas, Wanita Ini Pecahkan Rekor Dunia