Proses kremasi Susan, korban AirAsia di Malang diwarnai tangis
Sekitar 300 orang melepaskan kepergian almarhumah dengan penuh isak air mata kesedihan.
Jenazah Susandhini Liman, korban pesawat AirAsia QZ8501 asal Kota Malang, Jawa Timur, menjalani kremasi di Krematorium Sentong, Baru, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (13/01).
Proses kremasi berlangsung dengan dihadiri saudara, kerabat, rekan dan karyawan. Sekitar 300 orang melepaskan kepergian almarhumah dengan penuh isak air mata kesedihan.
Proses kremasi berlangsung dalam suasana penuh haru. Air mata keluarga korban terus mengalir sepanjang proses ritual kremasi, terutama saat satu per satu diberi kesempatan memberikan penghormatan terakhir.
Bahkan sempat seorang anggota keluarga histeris sambil memeluk peti. Semua anggota keluarga menolak diwawancarai wartawan dengan alasan tengah dalam suasana duka.
Susandhini merupakan warga Pondok Blimbing Indah Blok K2 Nomor 36 RT 8/RW 11 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sebelumnya jenazah Susandhini disemayamkan di rumah duka Yayasan Gotong Royong sejak tiba dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Minggu (11/01) pukul 10.30 WIB.
Susandhini menjadi penumpang pesawat AirAsia QZ8501 bersama suaminya, Eko Widjaja dan tiga anaknya, Marilyn Widjaja, Alferd Widjaja, serta Wiliam Widjaja. Wiliam Widaja genap berusia 9 tahun pada 1 Januari 2015. Satu keluarga tersebut berencana liburan ke Singapura.
Semula keluarga berencana mengkremasi jenazah Susandhini bersama dengan empat anggota keluarga lain. Namun hingga kini jasad suami dan kedua anaknya masih belum ditemukan.