Proyek tol Becakayu diminta dihentikan mulai H-10 Idul Fitri
Usulan itu supaya pengerjaan proyek tidak mengganggu arus mudik dan balik.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta pengerjaan pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan KH Noer Alie, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi dihentikan sementara bersamaan dengan musim mudik Idul Fitri 1437 Hijriah.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, proyek jalan bebas hambatan itu mesti dihentikan sementara mulai H-10 hingga H+7. Dengan begitu, pengerjaan proyek tidak mengganggu arus mudik maupun arus balik.
"H-10 dihentikan sementara, sehingga kami mempunyai waktu minimal tiga untuk merapikan bawahnya agar aman dan nyaman dilintasi kendaraan," kata Rahmat di Bekasi, Kamis (16/6).
Menurut Rahmat, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan surat permintaan pemberhentian kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain ke pemerintah pusat, dia bakal meminta DKI juga meminta usulan sama.
"Jalur lain tidak ada masalah, hanya di beberapa titik ada jalan berlubang. Tapi, sudah ditambal sehingga jalur mudik di Kota Bekasi siap dilalui tanpa ada masalah," kata Rahmat.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Jalan KH Noer Alie di sekitar pembangunan proyek tol Becakayu banyak yang bergelombang. Hal ini diakibatkan terkena dampak pembangunan tersebut, sehingga rawan terjadinya kecelakaan.
Di Kota Bekasi, sedikitnya ada tiga jalur utama paling banyak dilalui kendaraan roda dua. Di antaranya jalur utara mulai dari Patung Garuda Medan Satria-Perbatasan Sasak Jarang, Tambun; Jalur Kalimalang mulai dari Sumber Arta-Perbatasan Tongyang; dan jalur selatan yaitu Jalan Siliwangi hingga ke Jalan Cut Mutia.