PSK senior di Yogya tolak anak di bawah umur jual diri
Anak-anak haruslah dilindungi, bukan justru dibiarkan memilih profesi sebagai PSK.
Pekerja Seks Komersil di Yogyakarta yang tergabung dalam P3SY (Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta) berkomitmen untuk mencegah agar anak dibawah umur tidak ikut menjajakan tubuhnya. Bahkan, secara gamblang komunitas ini akan mengusir PSK yang masih dibawah umur jika hendak bergabung.
"Teman-teman di sini kami berikan pemahaman, supaya anak dibawah umur tidak menjadi pekerja seks. Mereka berkomitmen, jika ada maka akan dibawa keluar," kata ketua P3SY, Sarmi pada wartawan usai pembukaan pameran foto memperingati hari anti kekerasan terhadap pekerja seks, Kamis (17/12).
Para PSK ini sadar jika anak-anak haruslah dilindungi, bukan justru dibiarkan memilih profesi sebagai PSK.
"Kesadaran mereka sudah sampai pada kalau anak-anak itu tidak boleh karena dilindungi undang-undang. Kalau ada tentu ini menyalahi undang-undang, dan akan dilaporkan ke pihak berwenang," terangnya.
Dalam peringatan hari anti kekerasan terhadap pekerja seks tersebut, P3SY juga menegaskan kembali komitmen para PSK untuk menjaga kesehatan reproduksi dan menggunakan alat kontrasepsi kondom saat melayani pelanggan. Hal tersebut dilakukan demi kesehatan mereka sediri, pelanggan dan juga keluara pelanggan.
"Mereka sudah sadar soal kesehatan itu dan bahaya HIV Aids. Bahkan mereka sudah pintar mengingatkan pelanggan, kalau nggak pakai kondom nanti keluarga pelanggan bisa kena penyakit. Pemahaman ini bisa terjadi dan mereka berkomitmen," tambahnya.
Selain itu penegasan komitmen para PSK juga menggelar pameran foto sebagai kampanye anti kekerasan terhadap pekerja seks. Foto yang dipamerkan merupakan hasil karya para PSK sendiri dan bercerita tentang kehidupan sehari-hari para PSK.