PT Pindad Bakal Dipindahkan ke Kawasan Industri Subang, Ini Alasannya
Pemindahan ini dilakukan karena kawasan industri di Subang memiliki lahan yang cukup besar untuk pengembangan PT Pindad.
Jokowi menilai PT Pindad memiliki prospek yang baik.
PT Pindad Bakal Dipindahkan ke Kawasan Industri Subang, Ini Alasannya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memindahkan PT Pindad (Persero) yang ada di Bandung, ke kawasan industri Subang, Jawa Barat. Dia menyampaikan pemindahan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hal ini disampaikan Jokowi usai mengunjungi PT Pindad (Persero) di Kabupaten Malang Jawa Timur, Senin (24/7). Dia tampak didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Yang jelas, yang kedua akan kita geser Pindad yang ada di Bandung untuk dipindahkan secara bertahap dipindahkan ke kawasan industri di Subang yg dimiliki oleh Kementerian BUMN."
Presiden Jokowi
Merdeka.com
Menurut Jokowi, pemindahan ini dilakukan karena kawasan industri di Subang memiliki lahan yang cukup besar untuk pengembangan PT Pindad. Terlebih, Jokowi menilai PT Pindad memiliki prospek yang baik.
"Sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan Pindad karena memiliki prospek yang sangat baik," kata Jokowi.
Untuk PT Pindad yang ada di Kabupaten Malang, Jokowi menyebut tidak dipindahkan. Namun, dia tak menutup akan dilakukan pemindahan apabila ada permintaan jumlah profulsi yang besar.
"Enggak. Ya mungkin untuk pengembangan, di sini tetep, untuk pengembangannya. Bisa saja kalau partnernya meminta jumlah produksi yang gede ya kalo di sini masih ada lahan bisa, kalo ndak bisa juga dibangun di Subang," tutur Jokowi.
PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri memiliki fasilitas produksi di Bandung untuk produk senjata dan kendaraan khusus. Sementara untuk produk amunisi berbagai jenis, PT Pindad memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di Kecamatan Turen, Malang.
PT Pindad di Kecamatan Turen tersebut memiliki peran yang sangat vital dalam memenuhi kebutuhan amunisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Menempati lahan seluas 164 hektare, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri atas area produksi amunisi kaliber kecil, area produksi munisi khusus (pyrotechnics), area produksi detonator, area produksi munisi kaliber besar, dan roket hingga lapangan balistik 200 meter dan 1.000 meter.
Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) melakukan uji coba munisi kaliber 7,62 x 51 milimeter rancangan PT Pindad.
Petugas melakukan uji tembak dengan dua sesi. Pertama, dalam ruangan dengan jarak tembak 100 meter. Selanjutnya, sesi kedua dilakukan di area terbuka dengan jarak 900 meter.