Puji pidato Jokowi, Gerindra tunggu realisasi pemerataan ekonomi
Meski demikian, dia meminta agar janji yang disampaikan dalam pidato tersebut untuk direalisasikan. Sebab, masyarakat di daerah pedalaman merasa memiliki hidup yang berat ketimbang masyarakat yang hidup di perkotaan.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memuji pidato Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan di tahun ketiga menjabat sebagai Presiden akan fokus melakukan pemerataan ekonomi.
"Saya kira baik, bagus, Presiden ingin melakukan pengentasan (kemiskinan) di pulau-pulau garis terdepan, saya kira bagus," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8).
Meski demikian, dia meminta agar janji yang disampaikan dalam pidato tersebut untuk direalisasikan. Sebab, masyarakat di daerah pedalaman merasa memiliki hidup yang berat ketimbang masyarakat yang hidup di perkotaan.
"Kita tunggu janji realisasinya lah karena masyarakat di sana kan menikmati kemerdekaan dengan mahal," ujarnya.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui belum semua rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan meski telah berusia 72 tahun. Masyarakat juga belum merasakan pembangunan yang merata. Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan di tahun ketiga menjabat, dirinya fokus dalam upaya pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
"Pemerintah lebih fokus untuk melakukan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Kita ingin rakyat-rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi Warga NKRI," kata Jokowi dalam pidato Sidang Tahunan MPR, Rabu (16/8).
Jokowi mengatakan, keadilan sosial harus mampu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dia mencontohkan, rakyat di Aceh harus bisa merasakan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan sanitasi dan air bersih maupun pelayanan transportasi.
Masyarakat di perbatasan Papua juga bisa memiliki rasa bangga pada tanah airnya, karena kawasan perbatasan telah dibangun menjadi beranda terdepan dari Republik.