Pulang dari Kalimantan, pembunuh anak punk diamankan di Bandara Juanda
Tersangka atas nama GDA (17) diamankan tim buser di Bandara Internasional Juanda saat perjalanan pulang dari Kalimantan Selatan, untuk kembali ke kampung halamannya di Kota Kediri.
Tim buser unit Reskrim Polsek Kota Polresta Kediri berhasil mengamankan tersangka terakhir atau tersangka ke -13 kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian terhadap Imam Subekti (32) anak jalanan dari komunitas Punk asal Tarokan, Kabupaten Kediri.
Tersangka atas nama GDA (17) diamankan tim buser di Bandara Internasional Juanda saat perjalanan pulang dari Kalimantan Selatan, untuk kembali ke kampung halamannya di Kota Kediri.
"Pada hari Senin 25 September 2017 sekira pukul 13.56 WIB Unit Opsnal Reskrim Polsek Kediri Kota berhasil menangkap 1 pelaku (DPO ) di Bandara Juanda Surabaya. Pelaku atas nama GDA (17) Alamat Kelurahan Balowerti, Kediri ," kata Kapolsek Kota Polresta Kediri Kompol Sucipto, Selasa (26/9).
Dalam keterangannya kepada petugas, GDA mengaku hanya ikut ikutan menghajar korban. Sementara pelaku paling pertama mengawali pemukulan adalah Moza, yang telah tertangkap sebelumnya.
Paska kejadian, GDA mengaku langsung kabur ke rumah pamannya di Batulicin, Kalimantan Selatan.
"Seluruh pelaku yang berjumlah 12 orang telah dilakukan penangkapan sebelumnya dan GDA ini adalah tersangka terakhir yang kita amankan. Karena yang bersangkutan masih di bawah umur akhirnya kita limpahkan ke unit PPA Polresta Kediri," jelas Sucipto.
Atas perbuatan tersangka, polisi akan tetap melakukan upaya hukum dikarenakan tersangka telah melakukan secara bersama dan menyembunyikan, mengangkut mayat untuk menghilangkan nyawa orang lain. Ini diatur sebagaimana pasal 170 ayat 2 ke 3e KUHP subs Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 181 KUHP Jo Pasal 55 ayat(1) KUHP dengan ancaman 12 tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Subekti (25) tewas akibat dikeroyok teman temannya sesama anak punk, pada Kamis (24/9) sekira pukul 22.00 WIB di belakang ruko mangkrak Jalan Supersemar, Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota Kediri.
Setelah dipastikan tewas, selanjutnya jenazah korban dibuang ke kawasan hutan Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, dan ditemukan warga 4 hari kemudian sudah dalam keadan membusuk ditutupi dedaunan.