Pulang dari rumah sakit, bobot Arya kembali naik
Kini berat badan bocah asal Karawang itu menjadi 187, dari semula 186 kilogram.
Berat badan Arya Permana (10) sempat kembali naik sepulang dirawat dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kini berat badan bocah asal Karawang itu menjadi 187, dari semula 186 kilogram.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengingatkan agar orang tua tetap menjaga pola makan Arya.
"Peran serta keluarga harus didukung, jaga pola makan. Kurangi Ale-Ale (minuman kemasan) pola hidup juga harus sehat," kata Cellica saat ditemui di Kampus Unpad Bandung, Kamis (21/7).
Dia mengatakan, program yang sudah dijalankan tim dokter di RSHS harus diikuti agar bobot Arya bisa menyusut. Selam 5 hari di rumah sakit pelat merah, bobot Arya sendiri bisa berkurang dari semula 190 menjadi 186 kilogram.
"Mungkin di rumah tidak seketat di RSHS, makannya naik lagi," ujarnya.
Menurut Cellica, pemerintah terus memantau perkembangan bocah yang memiliki obesitas ekstrem tersebut. Selain itu, dari pendidikan juga karena Arya yang ingin bersekolah harus diperhatikan pendidikannya.
Usai menjalani perawatan di RSHS, Arya mulai masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Senin (18/7). Badan Arya sempat ambruk saat mengikuti upacara karena tubuhnya yang tidak kuat menopang beban.
Baca juga:
Idolakan Christian Gonzales, Arya berlatih sepak bola di sekolah
Diantar orangtua, Arya bocah obesitas kembali masuk sekolah
Cerita Arya bocah obesitas masuk hari pertama sekolah
Penyebab obesitas Arya masih misteri
Meski di rumah, Arya diminta tetap jalankan program diet
Terjatuh saat upacara, Arya bocah obesitas batal belajar di sekolah
Semangat Arya bocah obesitas kembali ke sekolah
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Kenapa Kahiyang Ayu merasa perlu menurunkan berat badan? "Kenapa akhirnya diet? Menepati sebuah janji buat diet dan karena udah capek aja kena hina (sama yang kenal dan nggak kenal sekalipun) gara-gara badan gemoy," lanjut Kahiyang Ayu.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.