Puluhan Siswa dan Alumni SMK Negeri di Garut Sewa Gedung untuk Pesta Miras
Puluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Pesta miras yang dilakukan para pelajar bersama seniornya itu sambil merayakan ulang tahun ke-5 kelompok mereka
- Tiba di Magelang, Prabowo Bakal Disambut Siswa dari 49 Sekolah
- 3 Warga Garut Meninggal Usai Pesta Miras Oplosan, Termasuk 2 Pelajar SMK
- Dulu Gapura Makam Kini Jadi Gerbang Sekolah, Potret SD di Tuban Ini Curi Perhatian
- Kenalan dengan Dua Perwira Lulusan Akpol Ganteng, Berprestasi dan Lulusan Master Luar Negeri
Puluhan Siswa dan Alumni SMK Negeri di Garut Sewa Gedung untuk Pesta Miras
Puluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Mereka kedapatan menyewa gedung untuk pesta minuman keras (miras) bersama senior yang sudah lulus sekolah dan tergabung dalam kelompok bernama SEKTOR.
"Kita amankan anak-anak yang kita duga, melakukan pesta miras, informasi ini berdasarkan laporan dari masyarakat dan kita tindaklanjuti. Setelah kita datang ke TKP ternyata benar, kita amankan 80 anak maupun dewasa, yang mana di dalam pada saat kita amankan mereka sedang pesta miras," kata Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha.
Rohman menjelaskan, pesta miras yang dilakukan para pelajar bersama seniornya itu sambil merayakan ulang tahun ke-5 kelompok mereka.
Di lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti minuman keras, oplosan, bahkan senjata tajam, serta atribut yang bisa memancing kelompok lain bila berkeliaran di jalanan.
"Pada saat kita temukan, mereka dalam pengaruh miras. Kita tanyakan mereka semua mengaku sudah menenggak minuman keras tersebut. Kita amankan dalam rangka upaya preventif, dan kita lakukan pembinaan dan kita panggil orang tua masing-masing, tokmas, sekolah,"
jelas Rohman.
merdeka.com
Dia menyatakan, pihaknya juga mengamankan sejumlah alumni dark SMK Negeri namun sebagai senior di kelompok tersebut. Meski begitu, menurutnya jumlah mereka didominasi oleh pelajar aktif di sekolah itu.
"Rata-rata kami tanyakan masih di bawah umur, dari sekolah yang sama, di salah satu SMK di Garut. Mereka semua satu kelompok, nama kelompoknya itu Sektor, dari SMK di Garut," katanya.
Rohman menegaskan, dengan diamankannya puluhan pelajar SMK Negeri itu, pihaknya langsung membubarkan kelompok tersebut.
“Tidak ada lagi kelompok sektor, sudah kami bubarkan. Jika kami temukan lagi akan kita tindak lebih tegas,” tegasnya.
Selain mengamankan puluhan pelajar SMK, Rohman juga mengatakan pihaknya mengamankan sejumlah anggota kelompok bermotor Brigez yang diduga melakukan penganiayaan.
“Beberapa kami kenali dan tertangkap lagi, tentunya akan kita tindak tegas lagi dari kelompok bermotor yang berhasil kita tangkap. Ada sekitar 10 kelompok bermotor dari Brigez. Tentunya akan kita proses. Kami tegaskan, aksi premanisme, kelompok bermotor, tentunya tidak akan kami biarkan,”
pungkasnya.
merdeka.com